GENMUSLIM.id - Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan kapasitas 22.000 imam masjid di seluruh Indonesia dalam kurun waktu tahun 2020-2024.
Kemenag berupaya untuk menjadikan masjid sebagai pusat moderasi beragama dan berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.
Penyelenggaraan pelatihan peningkatan kapasitas imam masjid telah dimulai oleh Kemenag sejak tahun 2021, dengan peningkatan sebanyak 5.500 orang pada tahun tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan 11.000 orang pada tahun 2022, serta 16.500 orang pada tahun 2023.
Target puncaknya adalah meningkatkan kapasitas sebanyak 22.000 imam masjid pada tahun 2024.
Sasaran pelatihan ini meliputi berbagai jenis masjid di Indonesia, mulai dari Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, hingga masjid-masjid kecil di tempat publik.
Hal ini menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam mengembangkan kapasitas kelembagaan keagamaan yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Tahun ini, Kemenag berencana untuk menggelar pelatihan melalui Massive Open Online Courses (MOOC) serta secara hybrid dengan melibatkan imam masjid Istiqlal.
Pendekatan ini diharapkan dapat mencakup luasnya jangkauan peserta pelatihan dan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
Selain peningkatan kapasitas imam masjid, Kemenag juga akan menggencarkan kampanye untuk membangun masjid-masjid yang ramah terhadap berbagai kalangan.
Program Masjid Ramah di 2024 akan menjadi instrumen utama dalam upaya tersebut.
Masjid Ramah adalah konsep masjid yang memperhatikan kriteria-kriteria tertentu dalam lima kategori, termasuk kategori Ramah Perempuan dan Anak, Ramah Difabel dan Lansia, Ramah Lingkungan, Ramah Keragaman, serta Ramah Duafa dan Musafir.