“Pertama kita harus riset dulu, pemetaan dulu. Siapa yang kemudian kita undang untuk diajak bicara dan diskusi”.
“Kedua kemudian kita istikhoroh, apa memang benar apa yang kita bicarakan ini perlu kita kemudian laksanakan”.
“Ketiga, ya tentunya kita bermusyawarah. Ya bermusyawarah di tingkat yang profesional”.
“Dan jangan sampai ini bergulir liar”, terangnya.
Menurutnya kasus ini benar-benar membuat banyak masyarakat yang pro dan kontra. Ada yang membenarkan, dan ada juga yang menentang.
Karena hal ini menyangkut pada semua agama, tidak dikhususkan pada agama salah satunya saja.
“Saya kira, hal-hal yang seperti ini yang tidak bagus. Karena masyarakat masih menyerap berita yang simpang siur, serta pro dan kontra”.
“Dan saya menyarankan, dan In Syaa Allah mudah-mudahan jika hal tersebut sudah ditentukan dan tetapkan dengan baik, dengan cara yang baik. Kita akan “Samina wa athona”, taat kepada pemimpin”.
“Dan biarkanlah ini diranah para pemimpin dan para ahli. Bicarakan sampai aturan-aturannya jelas. Lalu kemudian gulirkan kepada kami semua (masyarakat), dan In Syaa Allah apapun keputusannya tentu kami akan taat menjalaninya”, tutupnya.
Baca Juga: Kontroversial! Wakil MPR RI Hidayat Nur Wahid Kritisi Rencana Pencatatan Nikah Semua Agama di KUA
Karena dalam kasus KUA jadi tempat semua agama, menyakut semua golongan. Tidak boleh semena-mena dala mengambil keputusan, harus didasari dengan cara yang baik tentunya.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.