Wow! Anies Baswedan Disebut ‘Terlalu Cepat’ untuk Jadi Presiden Indonesia, Alasannya Cukup Mengejutkan

Photo Author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 10:39 WIB
Anies Baswedan berfoto bersama para pendukungnya ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @aniesbaswedan))
Anies Baswedan berfoto bersama para pendukungnya ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @aniesbaswedan))

GENMUSLIM.id – Capres nomor urut 1, Anies Baswedan memang hampir dipastikan kalah dalam kontestasi Pemilu 2024.

Baik Quick Count maupun Real Count KPU menunjukkan perolehan suara Anies Baswedan tertinggal jauh dari Prabowo Subianto.

Hingga berita ini ditulis, persentase perolehan suara Anies Baswedan berkisar pada 24 persen, sementara perolehan Prabowo Subianto sudah di angka 58 persen lebih.

Terkait kegagalan Anies Baswedan menjadi presiden, banyak pihak terutama pendukungnya dari timnas AMIN yang mencurigai adanya kecurangan dalam Pemilu 2024.

Namun di tengah hiruk pikuk dugaan kecurangan Pemilu 2024, muncul argumen menarik terkait kekalahan Anies Baswedan.

Dalam argumen tersebut, disebutkan bahwa Anies Baswedan dianggap terlalu cepat untuk menjadi Presiden Indonesia.

Baca Juga: Kabar Gembira! Buat Yang Mau Mudik Idul Fitri, Garuda Indonesia Banting Harga Tiket hingga 80 Persen

Yang mengejutkan, argumen tersebut justru diucapkan oleh Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.

Lebih mengejutkan adalah alasan yang dikemukakan Budiman Sudjatmiko.

Mantan Politisi PDIP tersebut menganggap pendidikan masyarakat Indonesia masih belum berkembang sehingga belum cocok dipimpin Anies Baswedan.

"Bangsa kita ini memang belum berkembang secara edukatif. Kalau Anda menginginkan seorang Anies menjadi Perdana Menteri di Swedia, di Finladia atau di Singapura, Singapura lah yang paling dekat, it's ok. Itu keren," ujarnya dikutip GENMUSLIM.id dari YouTube Narasi Newsroom pada Selasa, 20 Februari 2024.

Menurut hemat Budiman Sudjatmiko, Anies Baswedan baru cocok untuk memimpin di negara-negara yang sudah mapan secara institusional serta sudah berkembang dari sisi SDM.

Baca Juga: Dibikin Cemas, Pendukung Anies Baswedan Pesimis Tidak Bisa Masuk Putaran Kedua, Begini Respon Refly Harun

"Seorang Anies dibutuhkan di negara-negara yang memang institutional sudah established, socially secara sosial, sudah berkembang sumber daya manusianya. Kita butuh yang kayak gitu," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Situs UNDP, Youtube/Narasi Newsroom

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X