Wow! Anies Baswedan Disebut ‘Terlalu Cepat’ untuk Jadi Presiden Indonesia, Alasannya Cukup Mengejutkan

Photo Author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 10:39 WIB
Anies Baswedan berfoto bersama para pendukungnya ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @aniesbaswedan))
Anies Baswedan berfoto bersama para pendukungnya ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @aniesbaswedan))

Pernyataan Budiman Sudjatmiko tersebut sontak menuai respons beragam dari warganet, ada yang mengamini pernyataannya ada juga yang menganggapnya sebagai kesalahan logika dalam berpikir.

“Logikanya gimana ini dia? Anies cocoknya di Swiss, Finland or Singapore but Anies kurang tepat di sini karena bangsa ini belum berkembang secara edukatif? ya justru karena belum berkembang itu makanya dikasih Anies biar berkembang edukasinya lah, logical fallacy banget," kicau seorang warganet di Platform X.

Baca Juga: Lamar Segera! 5 Lowongan Kerja untuk Para Lulusan SMA SMK, Siapkan Kelengkapannya Jangan Sampai Terlewat

Memang, negara-negara yang disebutkan oleh Budiman Sudjatmiko adalah negara yang mempunyai peringkat tinggi dalam indeks pengembangan manusia.

Dikutip dari laman UNDP, Swedia menempati peringkat 7 indeks pengembangan manusia, Finlandia peringkat 11, dan Singapura peringkat 12.

Sementara Indonesia berada di peringkat 114.

Pengukuran indeks pengembangan manusia sendiri menggunakan tiga indikator yaitu indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks pendapatan per kapita nasional.***

Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Situs UNDP, Youtube/Narasi Newsroom

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X