Debat Kelima Capres Singgung Isu Stunting, Benarkah Stunting Hanya Terjadi di 1000 HPK? Begini Penjelasan dr. Meta Hanindita

Photo Author
- Selasa, 6 Februari 2024 | 16:09 WIB
 ((Genmuslim.id/dok. Debat kelima Capres, Netmedia))
((Genmuslim.id/dok. Debat kelima Capres, Netmedia))

Tapi apabila diberikan untuk anak diatas usia 5 tahun berarti itu bukan untuk stunting tapi lebih kepada mencegah undernutrition yang lain.

Pemerintah memang sedang giat untuk menekan angka stunting yang terjadi pada anak–anak Indonesia. 

Stunting bukan hanya berdampak kepada perawakan pendek namun stunting juga mempunyai dampak jangka panjang.

Penelitian menunjukan bahwa dari segi pendidikan, IQ anak stunting lebih rendah daripada anak yang tidak stunting. 

Performa akademik pun secara signifikan lebih rendah sehingga jarang yang bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

Baca Juga: Tidak Sampai Membatalkan, Inilah 9 Hal yang Makruh Saat Berpuasa, Baca Selengkapnya di Bawah Ini Untuk Persiapkan Ramadhan 2024

80% otak manusia dewasa terbentuk di 1000 HPK, dalam tahap ini perkembangan otak manusia berkembang paling pesat yang kemudian melambat lalu menurun. 

Perkembangan pesat ini yang harusnya disokong dengan nutrisi yang optimal.

Di masa depan, anak-anak yang dulunya stunting, pendapatan per kapitanya lebih rendah sehingga kebanyakan mereka bekerja sebagai pekerja kasar.

Dari segi kesehatan, anak dengan stunting daya tahan tubuhnya menurun. 

Mereka lebih rentan terkena infeksi daripada anak yang tidak stunting.

Baca Juga: Jangan Sampai Dilewatkan, Ini 11 Sunnah Puasa yang Bisa Muslimah Lakukan di Ramadhan 2024, Nomor 4 Pahalanya Besar Banget!

Saat dewasa, anak stunting juga lebih beresiko terkena obesitas, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan lain-lain.

dr. Meta pun menjelaskan apabila saat ini misal 1 dari 3 balita Indonesia stunting, maka 20-25 tahun kedepan maka kualitas SDM bangsa kita juga akan menurun.

Sedemikian besar dampak stunting, tidak hanya bagi si anak dan keluarga tetapi berpengaruh pada sdm bangsa kedepannya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dianti Nur Rahayu

Sumber: Instagram dr. Meta Hanindita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X