GENMUSLIM.id- Berbicara pemilu tentunya sudah tidak asing lagi kan dengan istilah pemilih pemula.
Sebagai pemilih pemula, yang baru mulai menggunakan hak suaranya, perlu banyak hal yang harus di pertimbangkan dan di perhatikan sebelum memilih pemimpin yang terbaik.
Ditengah Ketika para pemilih pemula bersiap untuk menggunakan hak demokrasi mereka, penting untuk menyadari pentingnya kesehatan mental dalam proses ini.
Tahun 2024 menjadi tahun yang sangat berharga untuk keberlangsungan pemerintahan Indonesia lima tahun kedepan.
Tindakan berpartisipasi dalam pemilu dapat membangkitkan beragam emosi, mulai dari kegembiraan dan harapan hingga kecemasan dan ketidakpastian.
Oleh karena itu, mengatasi kesejahteraan mental pemilih pemula sangat penting untuk memastikan pengalaman pemilu yang positif dan memberdayakan.
1. Memahami Tantangan Kesehatan Mental
Pertama dan terpenting, penting untuk mengetahui potensi tantangan kesehatan mental yang mungkin dihadapi oleh pemilih pemula.
Proses menavigasi lanskap politik yang kompleks, memahami beragam isu kebijakan, dan mengambil keputusan yang tepat bisa menjadi hal yang sangat melelahkan. Selain itu, maraknya misinformasi dan retorika polarisasi dalam wacana politik dapat berkontribusi terhadap perasaan kebingungan dan tekanan di kalangan pemilih muda dan tidak berpengalaman.
2. Pemberdayaan melalui Pendidikan dan Kesadaran
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan pendidikan kesehatan mental yang komprehensif dan inisiatif kesadaran yang ditargetkan secara khusus pada pemilih pemula.
Dengan membekali mereka dengan pengetahuan yang diperlukan dan strategi penanggulangannya, kita dapat memberdayakan pemilih muda untuk terlibat dalam proses pemilu dengan percaya diri dan tangguh.
Baca Juga: Fenomena Kampanye Pemilu dan Bansos: Perspektif Hukum Islam Terhadap Etika Politik dan Amal Sosial