GENMUSLIM.id - Dalam beberapa pekan terakhir, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan publik setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang usia capres dan cawapres.
Meskipun mendapat serangan terkait hal ini, elektabilitas pasangan Prabowo – Gibran mencapai 40,3 persen menurut hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Serangan terhadap keputusan MK, yang konon menguntungkan Gibran dan dikaitkan dengan hubungan keluarganya, tidak berhasil menggoyahkan posisi pasangan Prabowo - Gibran untuk tetap berada di puncak elektabilitas.
Menariknya, elektabilitas individu Prabowo juga terus meningkat.
Pada Januari 2023, elektabilitasnya mencapai 25,4 persen, sementara pada November, angka tersebut melonjak menjadi 41,1 persen.
Hal ini menunjukkan popularitas pasangan nomor urut dua ini yang terus berkembang.
Penting untuk dicatat bahwa pemilih Prabowo dari kalangan milenial turut berperan penting.
Pada Oktober 2023, pemilih Prabowo dari kalangan ini mencapai 36,9 persen, yang kemudian meningkat menjadi 41,6 persen di bulan November 2023.
Laporan dari LSI Denny JA menekankan bahwa hal ini dapat diatribusikan kepada pilihan cawapres Prabowo dari kalangan milenial, yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Dalam konteks unik, istilah "gemoy" menjadi sorotan dalam analisis Denny JA.
Sebutan ini disematkan kepada Prabowo karena dianggap menggemaskan oleh anak muda, baik dari segi penampilan maupun tingkah lakunya di hadapan publik.
Hal ini menjadi faktor spesial yang memperkuat elektabilitas Prabowo - Gibran.