Selain itu, mereka menganggap jika gangguan mental merupakan hal sepele sehingga mereka merasa mampu menangani gejala gangguan mentalnya secara mandiri.
Bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater yang tersedia juga rupanya belum berhasil membuka kesadaran masyarakat untuk beralih dari dukungan dari penyembuh spiritual/tradisional, seperti lewat dukun dan sejenisnya dalam menangani masalah kesehatan mental.
Sehingga meskipun jumlah layanan kesehatan mental telah merata, jika program tidak berjalan baik dalam menjalankan promosi kesehatan mental, maka masyarakat mungkin akan tetap melakukan pasung kepada orang dengan gangguan mental.
Apalagi dalam hal ini, anak-anak hingga remaja sangat bergantung pada dukungan keluarga.
Baca Juga: Naik Turunnya Elektabilitas Ganjar Pranowo Sebagai Capres, Imbas Drama Megawati Merajuk?
Namun, orang tua sering kali merasa bahwa mereka bukanlah pihak yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka mengenai kesehatan mental.
Oleh sebab itu, kesehatan mental memang menjadi masalah yang krusial sebanding dengan kesehatan fisik.
Harapannya, pemerintah tidak hanya menyediakan sumber informasi kesehatan mental yang tepercaya dan berbasis teknologi.
Akan tetapi juga membantu masyarakat untuk mengetahui cara memilah informasi secara efisien agar masyarakat utamanya anak-anak hingga remaja mengalami kelebihan informasi yang dapat mengganggu ketercapaian program kesehatan mental.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.
