GENMUSLIM.id – Konflik sengketa lahan yang terjadi di Pulau Rempang terus memanas akibat ambisi dari Pak Jokowi, lantaran hal ini, Rocky Gerung angkat suara.
Rocky Gerung yang terkenal karena keberanian dan kritik-kritiknya yang keras memberikan pandangan terkait konflik antara masyarakat adat Melayu Pulau Rempang dan aparat gabungan.
Dikutip Genmuslim.id tanggal 20 September 2023 melalui channel Youtube Rocky Gerung Official, ia mengatakan justru kekerasan yang dipertontonkan oleh rezim dalam menggusur warga Pulau Rempang membuat investor tidak jadi masuk.
“Bahkan oligarki yang ada disitu, Pak Tomy Winata udah kasih sinyal bagaimana investor bisa masuk kalau kekerasan itu dipertontonkan, kalau konflik agraria tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara non-kekerasan,” ujar Rocky.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menambahkan pandangannya jika pola penyelesaiannya dengan kekerasan investor dunia mikir-mikir masuk Indonesia.
“Investor dunia juga menganggap, ini ngapain pola penyelesaian Rempang itu seperti pola penyelesaian Jinping, semua yang menghambat harus dilindas,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Rocky Gerung menegaskan bagaimana masyarakat Indonesia apalagi bangsa Melayu akan terus mengingat janji para pemimpin mereka.
“Jadi bangsa ini, bangsa Indonesia apalagi bangsa Melayu akan mengingat terus janji para pemimpin mereka. Indonesia akan menghidupkan kembali dengan suatu peristiwa di Rempang, bukan hanya tentang Hak Asasi Manusia tetapi janji para politisi untuk penyelesaian masalah itu, “ tegasnya.
“Terutama Jokowi sebagai presiden yang meraup 80% suara di pemilu 2019 dan sekarang berupaya menyingkirkan 100% masyarakat Melayu yang memilih dia,” lanjutnya.
Rocky Gerung juga mengungkap kembali janji-janji Pak Jokowi dahulu jika ada investor yang ingin menyingkir masyarakat yang sudah lama tinggal di wilayah tersebut, maka investornya yang harus mengalah.
Ia juga mempertanyakan sikap Jokowi yang tidak konsisten dan berubah-ubah terkait pemahamannya tentang investor dan rakyat.
“Coba kita lihat, di kepala pak Jokowi itu apa sebetulnya yang disebut sebagai investasi. Apa sebetulnya yang disebut hak rakyat. Kalau definisi dia tentang investor dan rakyat itu berubah-ubah. Pro rakyat lalu pro investor, orang semacam ini pasti ada gangguan di dalam cara berpikirnya, “ jelas Rocky.***