Baca Juga: Resep Makanan Halal: Cara Membuat Fruit Pie Pudding yang Menyehatkan, Kaya Akan Buah-Buahan
Setelah peristiwa Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk menemui Mayor Jenderal Oosugi Nishimura selaku Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintah Militer Jepang untuk meminta izin untuk persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti yang sudah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat pada tanggal 12 Agustus 1945.
Namun, tanggapan dari Jenderal Oosugi Nishimura tidak sesuai harapan masyarakat Indonesia, tentara Jepang tidak bisa membantu karena Jepang sedang berada di status quo.
Selanjutnya, Soekarno dan Hatta segera menuju ke rumah Laksamana Maeda untuk melakukan rapat dalam rangka menyiapkan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dalam penyusunan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno, Moh. Hatta, Achmad Soebardjo, dan dihadiri oleh saksi-saksi seperti, Soekardi, B.M. Diah, Sudiro, dan juga Sayuti Melik.
Baca Juga: One Piece: Kekuatan Gear 5 Luffy Masih Memiliki Sebuah Kelemahan di Dunia One Piece?
Pada saat itu Soekarno menuliskan teks proklamasi, sedangkan Sayuti Melik menyalinnya dengan mengetik teks proklamasi menggunakan mesin tik milik Mayor Dr. Hermanto Kusumobroto (dari kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman).
Tak lupa juga teks proklamasi itu di tanda tangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Di sisi lain, bunda Fatmawati juga sibuk menjahit bendera merah putih untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.
Tepat hari Jumat jam 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Soekarno membacakan teks proklamasi dan pidato singkatnya.
Dilanjut dengan pengibaran bendera oleh prajurit yang bertugas yaitu Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo dan juga Surastri Kusumo (SK) Trimurti.
Pengibaran bendera merah putih kemudian diiringi dengan nyanyian kemerdekaan Indonesia (Indonesia Raya) yang diciptakan oleh WR. Soepratman.
Itulah kisah sejarah kemerdekaan Indonesia yang benar-benar diperjuangkan oleh para pahlawan dan juga tokoh-tokoh bersejarah lainnya.
Semangatnya dalam memerdekakan Indonesia bisa kita rasakan saat ini, menjadi bagian Indonesia adalah suatu anugerah terindah.
