Shalat juga memiliki peran strategis dalam membentuk kesalehan individu yang berdampak pada kesalehan sosial.
“Nilai-nilai yang diajarkan dalam shalat, seperti keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan, akan tumbuh dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Spiritualitas yang terinternalisasi dengan baik menjadi landasan untuk menciptakan persatuan, toleransi, dan harmoni sosial,” lanjutnya.
Menag berharap, peringatan Isra Mi'raj tahun ini dapat menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperkuat iman, memperbaiki amal, dan berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Baca Juga: 9 Hewan yang Dipastikan Masuk Surga, Ada yang Menjadi Saksi Perjalanan Rasulullah Ketika Isra Miraj
Dengan menjadikan spiritualitas sebagai landasan dan shalat sebagai pilar utama, Menag optimistis umat Islam mampu menciptakan peradaban yang penuh rahmat dan keberkahan.
“Shalat mengajarkan kita bahwa ibadah tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga harus berdampak pada kehidupan sosial. Kesalehan individual harus bertransformasi menjadi kesalehan sosial, yang menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan bermartabat,” tandasnya.
Pesan yang disampaikan oleh Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa salat memiliki peran penting dalam kehidupan, baik secara individu maupun sosial.
Shalat bukan hanya tiang agama, tetapi juga alat untuk menciptakan harmoni antara hubungan spiritual dengan hubungan sosial.
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, shalat dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan.
Peringatan Isra Mi'raj ini diharapkan mampu menginspirasi umat Islam untuk menjadikan shalat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta masyarakat yang penuh rahmat dan keberkahan.***