GENMUSLIM.id – Kementerian Agama (Kemenag) melakukan perluasan kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat melalui program Beasiswa Fulbright.
Mengutip id.usembassy.gov pada 12 Januari 2025, Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dan Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir, menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperluas beasiswa ini pada 8 Januari 2025 di Kantor Kemenag.
Perluasan kerja sama ini bertujuan untuk membuka kesempatan yang lebih luas bagi para pelajar atau akademisi di bawah Kemenag untuk melakukan studi atau penelitian di Amerika Serikat.
Mengutip kemenag.go.id, Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa program ini memiliki banyak peluang untuk meningkatkan pendidikan di lingkungan keagamaan.
Para santri atau siswa di sekolah menengah ataupun mahasiswa dapat mendapat program beasiswa dengan studi ke Amerika melalui program Fulbright.
Baca Juga: Info Beasiswa PERINTIS Lamongan 2025: Syarat, Manfaat, dan Jadwal Pendaftarannya, Yuk Cek Di Sini
Kemudian, bagi para akademisi, terdapat peluang untuk melakukan penelitian, riset, ataupun visiting scholar di Amerika dengan bantuan sponsor Fulbright.
Program ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan langsung tenaga pengajar dari Amerika.
Kedatangan tenaga pengajar dari Amerika Serikat ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris bagi para santri atau siswa di Indonesia.
Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa kerja sama ini memungkinkan lembaga pendidikan keagamaan untuk memperoleh bimbingan dari alumni mengenai studi atau penelitian di Amerika.
Menag juga mengungkapkan bahwa beliau merupakan salah satu penerima beasiswa ini.
“Saya termasuk salah satu penerima Fulbright Scholar dan merasakan langsung manfaat program ini,” ungkap Menag.
Baca Juga: Inilah Info Lengkap Beasiswa Malaysia 2025: Manfaat, Cara Daftar, dan Tips Lolos Seleksinya
Beasiswa Fulbright
Beasiswa Fulbright merupakan program pertukaran akademik dari pemerintah Amerika serikat yang telah dimulai sejak tahun 1947. Hingga sekarang, program ini telah aktif di lebih dari 160 negara.