Metode Dakwah Sunan Muria
Raden Mas Said berdakwah di sekitar pantai utara daerah Jepara, Tayu, Pati, Juana, Kudus, dan di lereng Gunung Muria.
Mengutip buku Sejarah Islam Nusantara karya Ustadz Rizem Aizid pada 9 Desember 2024, metode dakwah Sunan Muria dilakukan secara halus.
Mengikuti jejak ayahnya, Sunan Muria juga memanfaatkan kesenian sebagai alat untuk berdakwah.
Hal ini dilakukan mengingat masyarakat di lereng pegunungan atau pedesaan biasanya sangat memegang teguh tradisi, budaya, serta kepercayaan yang telah dianut sebelumnya.
Metode ini dilakukan agar masyarakat tidak merasa terancam dan bisa menerima Islam dengan terbuka.
Raden Mas Said dikenal sebagai wali songo yang mempertahankan gamelan dan wayang sebagai alat dakwah.
Baca Juga: Inilah Biografi Sunan Kalijaga, Tokoh Wali Songo yang Banyak Dibicarakan oleh Masyarakat Jawa!
Beliau juga merupakan pencipta beberapa tembang seperti tembang Kinanti dan Sinom.
Selain kesenian, metode dakwah Sunan Muria juga dilakukan dengan mengadakan kursus keterampilan bagi masyarakat.
Kursus tersebut biasanya berupa pelatihan untuk kaum dagang, pelaut, petani, dan rakyat kecil.
Saat masyarakat berkumpul untuk melakukan pelatihan tersebut, saat itulah beliau berusaha memperkenalkan Islam kepada mereka.
Karena hal tersebut juga, beliau dikenal sebagai penyebar agama Islam yang sangat merakyat.
Metode lain yang beliau lakukan adalah dengan mendirikan pesantren di Lereng Gunung Muria. Pesantren itu kemudian menjadi pusat penyebaran Islam di Muria.
Makam Sunan Muria