Begitu juga sebaliknya. Ketika ada seseorang yang selalu beramal shaleh selama 50 tahun, kemudian meninggal.
Tidak ada jaminannya bahwa orang tersebut masuk surga kecuali rahmat Allah SWT. "Ada jaminan masuk surga karena menghayal terus masuk surga?", tanya Ustadz Khalid Basalamah.
Jawabannya hanya rahmat Allah SWT lah yang bisa menjamin. Ustadz Khalid Basalamah memberikan sebubah kisah dari riwayat bukhari.
Diceritakan pada saat itu terdapat seseorang dari Bani Israil. Orang tersebut dikenal dengan ibadah yang luar biasa selama 500 tahun.
Orang tersebut juga tidak pernah berinteraksi dengan orang lain karena tinggal di sebuah pulau.
Kemudian, pada saat dia meninggal, Allah SWT berkata kepadanya, "Masukan hambaku ini ke dalam surga dengan rahmatku."
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah: Mau Dengar Khutbah Iblis di Neraka? Salah Sendiri Kenapa Mengikuti Aku!
Kemudian orang tersebut bingung dan membantah karena merasa 500 tahun dia ibadah tidak ada dosanya.
Karena Allah SWT memasukan orang tersebut ke surga dengan rahmat Allah, bukan karena amal orang tersebut. Hal tersebut dia bantah sampai tiga kali.
Kemudian, Allah SWT juga berfirman kepada para malaikat, "Ambil nikmat matanya hambaku ini dan timbang seluruh amal yang dia kerjakan."
Allah SWT ingin membuktikan dengan timbangan apakah mata yang telah dipakai beribadah selama 500 tahun dengan amal perbuatan yang dia kerjakan selama 500 tahun dapat membantu orang tersebut untuk masuk surga atau tidak.
Ketika ditimbang, nikmat matanya sudah mengalahkan seluruh amalnya.
Dari penjelasan dan kisah yang diberikan Ustadz Khalid Basalamah, lantas untuk apa ktia mengumpulkan amal shaleh selama di dunia kalau tidak dipakai untuk masuk surga?
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa amal seseorang ditimbang untuk menentukan derajat seseorang di surga. ***