Para anak-anak ini melihat itu sebagai suatu kewajiban untuk dikunjungi. Mereka datang setiap minggu atau setiap bulan dengan membawa penyembahan.
Dari sinilah asal mulanya patung menjadi sesuatu yang diagung-agungkan.
“Zaman dahulu patung-patung diharamkan karena manusia terlalu fokus dengan patung itu dan marah jika diganggu saat menyembah patung itu”, ucap Ustadz Felix Siauw.
Dari penjelasan tersebut Ustadz Felix Siauw mengatakan ada beberapa pendapat kontemporer yang mengatakan jika action figure tidak termasuk dalam unsur-unsur yang bisa menjadikan itu sesembahan.
“Ulama-ulama juga mengatakan jika mau aman maka hadiahkan mainan action figure tersebut untuk anak kecil”, tutur Ustadz Felix Siauw.
“Diorama juga diperbolehkan karena digunakan untuk pelajaran”, ucap Ustadz Felix Siauw lagi.
“Selama patung-patung itu tidak dijadikan sebagai pengagungan dan penyembahan maka tidak dianggap sebagai sesuatu yang haram”, tutur ustadz Felix Siauw. ***