GENMUSLIM.id - Ketika Allah SWT cabut kenikmatan beribadah, itu bisa menjadi tanda ujian atau peringatan.
Tidak hanya itu, ketika Allah SWT cabut kenikmatan beribadah, hal tersebut tidak hanya menjadi ujian, namun juga untuk memperkuat iman kita.
Dalam momen sulit ini, kita perlu introspeksi mengapa Allah SWT cabut kenikmatan beribadah dari hidup kita.
Kadang kita merasa hidup baik-baik saja meski sering lalai dalam ibadah.
Rezeki lancar, tubuh sehat, pekerjaan stabil, seolah tidak ada konsekuensi dari dosa-dosa yang kita lakukan.
Dalam ceramahnya yang dikutip GENMUSLIM dari Instagram @khalidbasalamahofficial pada Jumat, 1 November 2024, Ustadz Khalid Basalamah menceritakan kisah seorang pria yang pernah datang kepada Hasan Al-Basri.
Pria tersebut mengaku telah bertahun-tahun berbuat dosa tanpa merasakan siksaan Allah SWT.
Hasan Al-Basri lalu bertanya, "Apakah kamu selalu shalat tepat waktu? Shalat malam? Menjaga shalat dhuha?
Baca Juga: Riya dalam Ibadah: Mengapa Berbahaya dan Solusi Menghindarinya Menurut Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Puasa senin dan kamis? Berdzikir pagi dan petang? Sedekah harian? Berbakti kepada orang tua?"
"Tidak", jawab pria tersebut.
Kemudian, Hasan Al-Basri berkata, "Itulah hukuman paling berat dari Allah SWT, saat keinginnan untuk beribadah dicabut dari dirimu."
Kehilangan dorongan untuk mendekat kepada Allah SWT tanpa disadari merupakan siksaan yang paling mengerikan.