khazanah

Cara Shalat di Gunung Menurut Buya Yahya, Ringkas dan Sesuai Dengan Fiqih Islam Mazhab Imam Syafii

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:17 WIB
Buya Yahya Ajarkan Cara Shalat di Gunung Bagi Para Pendaki ((foto: GENMSULIM.id/dok: YouTube RadioQu))

GENMUSLIM.id - Buya Yahya memberikan panduan lengkap mengenai tata cara sholat dan tayamum bagi pendaki agar tetap dapat menjalankan kewajiban ibadah, meskipun dalam kondisi sulit. 

Beliau menjelaskan cara-cara keringanan seperti menjamak dan mengqashar (jamak Qashar) sholat, serta bagaimana melakukan tayamum jika air terbatas.

Dikutip GENMUSLIM dari YouTube RadioQu pada Senin, 28 Oktober 2024, Buya Yahya memulai penjelasannya dengan menyebutkan bahwa melakukan perjalanan lebih dari dua marhalah, atau sekitar 84 km.

Memberikan keringanan bagi seseorang untuk melakukan sholat dengan cara menjamak (menggabungkan dua waktu sholat) dan mengqashar (memendekkan rakaat sholat). 

Namun, syarat utamanya adalah bahwa perjalanan tersebut bukan untuk maksiat dan niat tinggal (mukim) di tempat tujuan tidak lebih dari empat hari. 

Baca Juga: Jarang Diketahui: Ustadz Khalid Basalamah Beberkan Salah Satu Tanda Kiamat Berupa Gunung Emas

Perjalanan ke gunung, yang memiliki jarak memenuhi syarat tersebut, termasuk kategori safar yang dibolehkan melakukan keringanan sholat ini.

Selain itu, Buya Yahya juga menjelaskan syarat tayamum bagi yang suka naik gunung, khususnya jika air sulit ditemukan atau hanya ada sedikit yang tersedia untuk kebutuhan utama seperti minum atau memasak. 

Dalam kondisi demikian, diperbolehkan bertayamum selama memang tidak ditemukan air dalam radius yang terjangkau. 

Jika di area sekitar gunung sejauh 300 meter tidak ditemukan air yang layak digunakan, atau air tersedia tetapi terbatas untuk kebutuhan vital lainnya, maka tayamum dibolehkan sebagai pengganti wudhu.

Kondisi alam di gunung, seperti suhu dingin yang ekstrem, juga menjadi salah satu alasan keringanan dalam ibadah. 

Buya Yahya menekankan bahwa syariat Islam sangat memudahkan, sehingga apabila air dingin bisa membahayakan kesehatan, terutama di area dengan suhu sangat rendah, maka tayamum diperbolehkan sebagai gantinya. 

Termasuk dalam keringanan ini adalah kondisi di mana suhu ekstrem menyebabkan seseorang berisiko mengalami hipotermia jika menyentuh air dingin. 

Dalam situasi tersebut, tayamum menjadi solusi yang dianjurkan.

Halaman:

Tags

Terkini