GENMUSLIM.id- Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pada acara 101 Talkshow membagi ilmu dan pandangannya dalam menghadapi problematika dalam mencari jodoh bagi mereka yang belum menemukan pasangan hidup.
Menurut ustadz Muhammad Nuzul Dzikri jodoh adalah kebutuhan yang paling asasi manusia, sebab dalam menjalani hidupnya manusia memerlukan keluarga.
Sebagaimana dikutip GENMUSLIM dari kanal Youtube Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pada Kamis, 24 Oktober 2024, dijelaskan bahwa tujuan berumah tangga adalah agar manusia dapat hidup dengan tenang dalam mengarungi badai-badai kehidupan bersama pasangan .
Sehingga dalam menjalani rumah tangga Allah SWT akan memberikan mawadah dan sakinah di antara setiap pasangan.
Tantangan terbesarnya adalah bagaimana mendapatkan pasangan yang tepat? kenyataannya banyak hubungan yang berjalan lama bahkan hingga puluhan tahun tapi berakhir gagal, beberapa orang memilih cara dengan dicarikan tapi berakhir dengan perceraian.
Lalu bagaimana cara mencari pasangan yang tepat bagi setiap muslim? Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri memberikan satu tips yang kerap kali menjadi blind spot, tips ini sudah diprektekkan oleh salah seorang Nabi terbaik.
Nabi Musa saat sendirian dalam keterasingan, ketika beliau merasakan seorang diri ada kalimat yang lahir dari lubuk hatinya yang difirmankan dalam surat Al Qhasas ayat 24.
Yang di lisankan oleh Nabi Musa dapat ditafsirkan “Ya Allah aku sangat fakir, aku sangat butuh terhadap apa yg engkau turunkan dari kebaikan-kebaikan"
Maknanya merupakan kondisi seorang hamba kepada Allah yang membutuhkan butuh arahan petunjuk.
Secara tafsir umum Nabi Musa memerlukan makanan saat itu tapi para ulama lain menfasirkannya bahwa Nabi Musa butuh naungan yakni makan, tempat tinggal dan istri agar beliau dapat membuka lembaran baru dan hidup tenang dengan istrinya.
Allah ijabah melalui seorang ayah yang mempunyai dua anak perempuan dengan akhlak yang baik, shaleha, beriman, berkarakter tinggi, elegan dan punya sifat malu yang sangat positif.
Seorang ayah itupun berkata “Aku ingin menikahkan engkau dengan salah satu putriku, sebagai mahar kau bekerja denganku selama 8 tahun” lalu akhirnya Nabi Musa menikah dengan gadis tersebut.
Hikmah dari kisah ini adalah apakah kita sudah menunjukan kefakiran di hadapan Allah dengan upaya mencari pasangan dengan mengetuk pintu langit Allah?