GENMUSLIM.id - Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan kisah ini sebagai pelajaran penting tentang tauhid dan keteguhan iman di hadapan tirani.
Raja Namrud adalah sosok penguasa yang zalim dan mengklaim dirinya sebagai Tuhan, memaksa rakyatnya untuk menyembah patung-patung buatannya.
Setelah menobatkan dirinya sebagai Tuhan, Namrud menggunakan kekuasaannya untuk memastikan bahwa setiap permintaan rakyatnya terpenuhi, selama mereka mengakui dirinya sebagai Tuhan.
Penyembahan terhadap Namrud menyebar di seluruh kerajaannya, Babilonia, dan patung-patungnya dipasang di setiap sudut kota untuk disembah oleh rakyat.
Namun, Namrud gelisah setelah mengalami mimpi buruk tentang kerajaannya yang hancur.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah: Cara Mengenali Ciri-Ciri Dukun yang Berpakaian dan Berkedok Agama
Para penasihatnya tidak mampu menafsirkan mimpi tersebut, kecuali seorang yang mengatakan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki di Babilonia yang akan menghancurkan kerajaannya.
Namrud pun memerintahkan pembunuhan semua bayi laki-laki yang lahir malam itu, namun bayi Ibrahim selamat setelah ayahnya, Azar, menyembunyikannya.
Seiring waktu, Ibrahim Alaihissalam tumbuh besar dan diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai nabi.
Ibrahim kemudian mulai menentang ajaran sesat Namrud dan penyembahan berhala.
Dengan penuh keberanian, Ibrahim mendatangi kuil yang dipenuhi patung-patung Namrud dan menghancurkannya.
Ketika rakyat Babilonia menemukan patung-patung itu rusak, Ibrahim dituduh sebagai pelakunya.
Namun, dengan kecerdasan, Ibrahim menyarankan agar mereka bertanya langsung kepada patung terbesar yang masih berdiri.
Tentu saja, patung itu tidak bisa menjawab.