Ketika pemilik kebun menanyakan mengapa ia tidak pernah memakan kurma, Sufyan menjawab bahwa ia tidak mau menyentuh apa yang bukan haknya.
Pemilik kebun, yang tidak mengetahui bahwa pegawainya adalah Sufyan al-Thawri, merasa kagum dengan keteguhan moral tersebut.
Cerita tentang Sufyan al Thawri mengajarkan tentang pentingnya menjaga prinsip moral dan spiritual, bahkan dalam keadaan terdesak.
Sufyan, dengan segala godaan dan tekanan yang datang padanya, tetap teguh pada keyakinannya dan tidak tergoda oleh jabatan atau fasilitas mewah yang ditawarkan.
Kisah tersebut mengingatkan pada kericuhan politik yang terjadi dalam pemilihan pimpinan DPD RI, kejadian tersebut menunjukkan betapa rentannya kita dalam menghadapi perbedaan dan ambisi.
Dalam proses politik yang penuh dengan ambisi dan konflik, pentingnya untuk tetap memegang teguh prinsip kejujuran, integritas, dan kesantunan. ***