GENMUSLIM.id - Fudhail bin Iyadh, seorang ulama besar yang namanya harum dalam sejarah Islam, dulunya adalah seorang perampok yang ditakuti.
Kisah hidupnya menggambarkan betapa besar rahmat Allah, di mana seorang yang awalnya hidup dalam kejahatan bisa berubah menjadi sosok yang dihormati dalam dunia ilmu agama.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Lentera Islam pada Kamis, 19 September 2024, ustadz Khalid Basalamah bercerita tentang Fudhail bin Iyadh.
Dia dikenal sebagai perampok tangguh yang dapat melumpuhkan kafilah sendirian, terutama di wilayah Irak.
Orang-orang takut melewati daerah tempat Fudhail beroperasi, karena ia terkenal akan kebiasaannya membunuh orang sebelum mengambil harta mereka.
Namun, hidupnya berubah total ketika ia mendengar lantunan ayat Al-Qur'an dari seorang yang sedang salat malam.
Saat itu, Fudhail tengah merencanakan perampokan di sebuah rumah. Ia mendaki tembok rumah tersebut dan mendengar pemilik rumah membaca Surah Al-Hadid ayat 16 yang terjemahnya:
“Belum tibakah saatnya bagi orang-orang beriman itu untuk tunduk hatinya mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka?"
Ayat ini menyentuh hati Fudhail. Ia merasa bahwa ayat tersebut seolah-olah ditujukan langsung kepadanya, memanggilnya untuk kembali ke jalan yang benar.
Hatinya bergetar dan ia mulai menangis. Ia kemudian turun dari tembok rumah tersebut dan berjalan tanpa tujuan di tengah malam, tidak tahu harus pergi ke mana.
Baca Juga: Quzman, Kisah Sahabat Nabi yang Tampil Perkasa di Perang Uhud tapi Tidak Dimasukkan ke dalam Surga
Tanpa disadari, ia tiba di sebuah masjid. Meski tidak tahu apa yang harus dilakukan, ia masuk ke dalam masjid dan duduk di depan mihrab, menangis sepanjang malam.
Pagi harinya, marbot masjid datang untuk menyalakan lampu minyak. Ketika melihat Fudhail duduk di masjid, marbot tersebut ketakutan dan lari keluar.