2. Sifat Percaya dan Lembut
Kecurigaan yang berlebihan dan sikap mencari-cari kesalahan istri hanya akan merusak keharmonisan rumah tangga.
Suami yang ideal adalah sosok yang percaya pada istrinya dan tidak mudah berprasangka buruk. Rasulullah melarang keras sikap seperti ini.
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya atau untuk mencari-cari kesalahannya. (HR. Muslim no. 715)
Sebaliknya, seorang suami hendaknya bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap istrinya.
3. Menjadi Sahabat Sejati
Suami yang ideal tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga sahabat sejati bagi istrinya.
Ia meluangkan waktu untuk bersama istri dan anak-anaknya, menciptakan momen-momen indah yang akan memupuk kasih sayang dalam keluarga.
Rasulullah sendiri kerap bersenda gurau dan bermain bersama istri dan sahabatnya. Bahkan Beliau sering lomba lari dengan Aisyah, seperti yang sering kita dengar kisahnya.
Aisyah bercerita bahwa ia pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam safar. Aisyah lantas berlomba lari bersama Beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini balasan untuk kekalahanku dulu.” (HR. Abu Dawud no. 2578 dan Ibnu Majah no. 1979)
4. Penghidupan yang Halal dan Cukup
Menafkahi keluarga adalah kewajiban seorang suami. Namun, nafkah yang diberikan tidak hanya berupa materi, tetapi juga kasih sayang dan perhatian.
Seorang suami yang ideal akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan nafkah yang halal dan cukup bagi keluarganya.
Rasulullah mengajarkan pentingnya bersikap adil dan lembut dalam memberikan nafkah kepada istri.