Dalam pandangannya, keturunan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam tidak lagi bisa dilacak secara sah setelah Ahmad bin Isa al-Muhajir.
Ustadz Riyadh Bajrey juga mengkritik pandangan yang mengatakan nasab Rasulullah tetap ada catatannya hingga hari kiamat.
Dia menganggap pernyataan tersebut tidak berdasar dan lebih dipengaruhi hal lain.Seringkali mengatakan bahwa nasab keturunan Rasulullah terputus.
Menurutnya, sejumlah riwayat dan pandangan dari ulama yang menganggap nasab keturunan Rasulullah tetap ada catatannya hingga akhir zaman perlu ditelaah kembali.
Ustadz Riyadh Bajrey juga menyinggung pernyataan ulama lainnya, seperti Imam Al-Albani dalam kitab Silsilah al-Hadits as-Shahihah yang mencatat bahwa semua nasab akan terputus kecuali nasab Rasulullah.
Dia mengkritik pernyataan ini dengan mengatakan bahwa Ustadz dan beberapa ulama lain berpendapat berbeda, tetapi hal ini mungkin dipengaruhi oleh kebencian terhadap keluarga Nabi.
Sebagai penutup, Ustadz Riyadh Bajrey menekankan pentingnya memilih guru dan panutan dengan hati-hati.
Dia mengatakan, “Kami sarankan kepada para pemirsa berhati-hatilah di dalam memilih panutan ataupun guru karena setiap keyakinan yang kita miliki akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat nanti.”
Pendapat Ustadz Riyadh Bajrey ini menggambarkan pandangan yang cukup tegas mengenai keturunan Rasulullah dan bagaimana klaim-klaim tersebut seharusnya dihadapi dengan skeptisisme dan analisis yang mendalam. ***