GENMUSLIM.id - Manusia pasti punya kesalahan, seorang muslim yang bermaksiat, maka dia akan diberikan dosa. Masalahnya ada dosa yang sering diulang-ulang , lantas bagaimana cara Meninggalkan maksiat tersebut?
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube ShahihFiqih pada Selasa, 23 Juli 2024, Syaikh Muhammad Asy Syinqithi menjelaskan mengenai, cara meninggalkan Maksiat bagi yang susah meninggalkannya.
Kemaksiatan adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dielakkan. Banyak orang yang merasa lebih mudah untuk menunaikan kewajiban dalam beribadah.
Kemudian meninggalkan perbuatan yang tidak diinginkan, namun hal tersebut tidaklah selalu berjalan mulus bagi semua orang.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam perlu upaya yang berat untuk meninggalkan maksiat karena membutuhkan kekuatan luar biasa.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyatakan tentang pentingnya meninggalkan maksiat, beliau bersabda, "Al muhajiru man hajara as-su-a wal mujahidu man jahada hawaahu,"
Yang artinya, "Orang yang berhijrah adalah mereka yang meninggalkan keburukan, dan orang yang berjihad adalah mereka yang memerangi hawa nafsunya,"
Ini menunjukkan bahwa meninggalkan maksiat adalah sebuah perjuangan yang sangat penting bagi seseorang dalam mengejar kehidupan yang lebih baik. Ulama mewanti wanti bagi mereka yang merasa berat meninggalkan maksiat.
Karena dengan berprasangka bahwa dia tidak mampu, maka Allah akan membuatnya tidak mampu meninggalkan maksiat.
Perlu diketahui bahwa meninggalkan maksiat bukanlah hal yang mudah dilakukan, hal ini dikarenakan manusia seringkali terjebak dalam kesenangan dunia yang sering kali membutakan hati dan pikiran mereka.
Namun, ada cara meninggalkan Maksiat bagi yang susah mengerjakannya, yaitu sesuai hadits Qudsi. Abu Hurairah r.a., dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam:
”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku"