Amr Radhiallahu Anhu meminta izin kepada Rasulullah agar diikutsertakan, pada perang Badr.
Ternyata, keempat anaknya tau bahwa ia mendaftarkan diri di perang tersebut.
Lantas mereka mendatangi Rasulullah untuk meminta beliau agar tidak mengizinkan sang ayah, karena ternyata Amr kakinya pincang dan menyebabkannya.
Akhirnya Rasulullah tidak mengizinkan Amr untuk berangkat ikut berjihad, karena kondisi yang tidak memungkinkan tersebut.
Baca Juga: Siapa Manusia yang Pertama Kali Dibangkitkan di Hari Kiamat oleh Allah SWT? Yuk Simak Disini!
Amr pun sedih, dan terus berdoa kepada Allah agar bisa diikut sertakan dalam perang berikutnya.
Ternyata, setelah perang Badr ada perang Uhud yang tak terpaut lama jaraknya, perang Uhud sebagai ajang balas dendam kaum kafirin terhadap kaum muslimin.
Amr pun meminta rasulullah untuk mengikutsertakan dia di dalam perang Uhud, dan kali ini Rasulullah mengizinkannya.
Meskipun kondisi Amr masih pincang kakinya, dan beliau pun berangkat, sampai syahid di pernah Uhud itu.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, perhatikan diri kita, bagaimana keadaan ruh kita?
Baca Juga: Ternyata Tidur Delapan Jam Sehari Itu Tidak Bagus? Begini Tidur Berkualitas Menurut Ulama!
Apakah sudah seperti Amr bin Jammuh, yang siap berperang kapanpun.
Tanpa diperintah pun dia siap, melaksanakan tugas yang seharusnya dengan semaksimal mungkin.
Inilah implementasi Ruhul Istijabah yang dicontohkan para sahabat semasa Nabi Muhammad Saw.
Dalam dunia kerja dimana pun kita, harusnya kita juga bersemangat untuk menggapai Ridha Allah subhanahu wa ta'ala. ***