Sedangkan bentuk menjaga perut adalah menjaga apa yang ada di dalamnya, yaitu menjaga hati dari perkara haram, serta menjaga perut dari dimasuki makanan dan minuman yang haram.
4. Menjaga lisan dan kemaluan.
5. Belajar ilmu agama sehingga bisa menjalankan ibadah dan muamalah dengan baik, serta berdakwah dengan ilmu untuk diajarkan pada yang lain.
Dari sini kita paham, bahwa menjaga hak Allah bukan hanya tentang ibadah ritual saja, tetapi juga mencakup akhlak mulia dan perbuatan baik kepada semua makhluk-Nya.
Dan kita juga harus senantiasa berusaha untuk menjadi hamba Allah yang taat, patuh, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan demikian, kita menunjukkan rasa cinta dan hormat kepada Allah Sang Maha Pencipta dan Pemilik alam semesta ini.
Janji Allah untuk menjaga hamba-Nya yang taat bukan berarti bahwa mereka akan terhindar dari segala cobaan dan ujian.
Namun, Allah akan memberikan kekuatan dan kesabaran kepada hamba-Nya untuk menghadapi cobaan tersebut.
Perlindungan Allah juga akan menaungi mereka di dunia maupun di akhirat, memberikan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.
Kebahagiaan yang dijanjikan Allah bukan hanya kebahagiaan duniawi semata yang bersifat sementara, melainkan juga kebahagiaan akhirat yang kekal abadi.
Dengan menjaga hak-hak Allah, kita telah membuka pintu menuju surga dan terhindar dari api neraka.
Marilah kita jadikan Hadits Nabi ini sebagai pedoman hidup. Jagalah hak-hak Allah dengan penuh keikhlasan dan ketaatan.
Dengan demikian, kita akan mendapatkan perlindungan, pertolongan, kebahagiaan, dan keberkahan yang tiada tara, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla membimbing kita di jalan ketaatan dan memberikan kekuatan untuk selalu menjaga hak-hak-Nya. Aamiin. ***