Menurut Gus Ghofur, pesan dari ayat-ayat ini adalah bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi baik, bahkan menjadi tokoh yang dihormati.
"Orang baik bisa datang dari siapa saja, meskipun tidak semuanya menjadi nabi. 'Imran adalah keluarga yang baik, meskipun tidak termasuk sebagai nabi. Jadi, intinya adalah semua orang memiliki potensi untuk menjadi baik, semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi tokoh," ungkapnya.
Dalam konteks ini, Gus Ghofur mengajak kita untuk memahami bahwa kebaikan tidak terbatas pada garis keturunan atau jabatan tertentu.
Semua individu memiliki peluang yang sama untuk membawa perubahan positif, menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.
Sampai di sini kita dapat melihat dengan jelas akan nilai-nilai universal dari ajaran Islam, bahwa kebaikan tidak terbatas pada status sosial atau garis keturunan, tetapi pada niat dan tindakan nyata untuk kebaikan bersama.***