Setelah itu Ibnu Sina pergi dari Rai ke Qazwin kemudian menuju Hamadan, disana ia diangkat menjadi wazir atau perdana menteri Syams Al Dawla.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Ibnu al Shatir, Ilmuwan Muslim Penemu Jam Astrolab yang Membayangi Copernicus
Setelah itu, pada tahun 1021, Syams Al Dawla meninggal dan takhta Kerajaan jatuh kepada anaknya. Para jendral pada waktu meminta Ibnu Sina untuk tetap menjadi wazir namun Ibnu Sina menolak tegas.
Alasannya yaitu, karena para jendral Hamadan pernah menyerang Ibnu Sina sehingga membuat Ibnu Sina pergi dan bersembunyi.
Persembunyian Ibnu Sina diketahui dibantu temannya yang bernama Abu Ghalib Al Attar.
Dimasa ini, Ibnu Sina Menyelesaikan karyanya yang berjudul kitab Al Syifa dengan menulis 50 halaman setiap harinya.
Meski dalam persembunyian Ibnu Sina tetap konsisten menulis korespondensi rahasia dengan Ala Al Dawla, penguasa isfahan.
Namun rencana ini diketahui oleh Taj Al Mulk menteri Hamadan. Ibnu Sina kemudian dituduh sebagai penghianat.
Akibatnya Ibnu Sina kemudian ditangkap dan dikurung di kastil Vardasie.
Meski sudah dikurung Ibnu Sina tetap membuat karya. Ibnu Sina menulis beberapa kitab dengan judul Al-Hidayah, Risalah Hayy bin Yaqdzan, kitab Al Qulanj, dan Al Adawiyat Al Qalbiyah.
Baca Juga: Direksi BRI Kompak Borong Saham BBRI, Agustya Hendy Bernadi: Semua Demi Investasi!
Pada tahun 1023 pasukan Ala Al Dawla menyerang Hamadan dan mengakhiri perang dengan Sama Al Dawla. Dan akhirnya Ibnu Sina dibebaskan dari penjara.
Kemudian Ibnu Sina ditawari kembali kepada posisi administrasi di Hamadan namun Ibnu Sina menolaknya. Kemudian Ibnu Sina pindah ke Isfahan dengan para pengikutnya dan menyamar sebagai sufi dan disambut hangat oleh para sahabatnya.
Di Isfahan Ibnu Sina diberi perlindungan kuat oleh Ala Al Dawla. ALA Al Dawla juga rutin mengadakan seminar ilmiah dan filosofis di istana. Ibnu Sina juga diketahui menghindari semua hal yang berbau politik dan fokus pada karyanya.
Seperti Danish Nahme ye Ala'i, sebuah buku filsafat yang berbahasa Persia. Selain itu Ibnu Sina juga menulis kitab Al Najat, Kitab Al Inshaf sebagai pelengkap kitab Al Syifa.