GENMUSLIM.id – Ibnu Hajar al-Asqalani mendefenisikan sahabat Nabi Muhammad SAW itu sebagai orang yang pernah bertemu Nabi, masuk Islam dan wafat dalam keadaan Muslim.
Merekalah yang disebut Nabi sebagai sebaik- baik generasi (khairul qurun).
Keutamaan mereka yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun yang datang di kemudian hari adalah kebersamaan para shahabat Nabi itu dengan Rasulullah.
Kendati demikian, keutamaan para shahabat Nabi bertingkat.
Dikutip dari postingan Instagram ustad hepiandibastoni oleh GENMUSLIM.id pada Sabtu, 18 Mei 2024 bahwa mereka yang masuk Islam lebih dulu (as-Saabiquunal Awwaluun) jelas lebih utama dari mereka yang masuk Islam belakangan.
Orang-orang yang ikut berjihad bersama Nabi tentu berbeda dengan yang tidak.
Mereka yang ikut berjihad di perang tertentu, Perang Badar, misalnya, lebih utama daripada yang ikut dalam perang lainnya (setelahnya).
Kehidupan para shabahat Nabi pun beragam.
Banyak yang menjadi pengusaha, ada yang bertani, ada juga yang mengajar, dan tidak sedikit yang menghabiskan waktunya untuk membersamai Nabi.
Selain itu, karakter mereka juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam sejarah kehidupan mereka, kita menemukan hal-hal unik, di luar nalar, lucu, dan heroik.
Nah, berikut di antara contohnya.
Ketika terjadi Perang Tabuk, para shahabat berlomba menginfaqkan hartanya.
Utsman bin Affan memberikan lebih dari 1000 ekor hewan tunggangan beserta bawannya. Umar bin Khattab memberikan separuh hartanya.