GENMUSLIM.id – Kisah Seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Dujanah mempunyai kebiasaan ketika selesai Sholat langsung pulang dengan tidak membaca doa.
Ia pun tidak menunggu Rasulullah SAW selesai membaca doa.
Sikap Abu Dujanah ini diketahui oleh Rasulullah SAW dan suatu hari beliau bertanya kepada Abu Dujanah.
“Apa yang menyebabkan demikian wahai Abu Dujanah?”
Abu Dujanah menjawab, “Ada pohon kurma yang menjuntai di pekaranganku.
Pohon tersebut bukan milikku. Jadi aku buru-buru membersihkannya dan kurma itu aku serahkan kepada pemiliknya yaitu tetanggaku (tetangganya dikenal sebagai seorang tokoh munafik)”.
“Aku melakukannya tanpa sedikitpun diberi imbalan. Hal ini aku lakukan agar anak-anakku tidak memakan kurma tersebut karena kurma itu tidak halal untukku. Suatu ketika aku melihat anakku bangun terlebih dahulu dan ia tengah memakan kurma tersebut.Aku mendatanginya dan aku masukkan tanganku untuk mengeluarkan kurma tersebut dari mulutnya. Saking kencangnya, anakku menangis ,begitulah ya Rasulullah”, terang Abu Dujanah.
Rasulullah SAW menangis ketika mendengar kisah Abu Dujanah hingga beliau memanggil tetangga Abu Dujanah yang munafik tersebut. Rasulullah pun berkata:
“Maukah engkau jual pohon kurma yang engkau miliki itu? Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari pohon kurma itu. Pohonnya terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah, tangkainya dari Mutiara putih dan ada bidadari cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada.”
Namun lelaki munafik tersebut menolak tawaran Rasulullah SAW dengan dalih tak pernah berdagang dengan memakai system jatuh tempo.
Lalu Sayyidina Abu Bakar RA mencoba menawarkan untuk membeli dengan sepuluh kali lipat dari harga kurma yang paling bagus.
Orang munafik tersebut setuju dan Abu Bakar menyerahkan pohon kurma kepada Abu Dujanah saat itu juga.