GENMUSLIM.id - Berkecimpung dalam dunia entertainment di usia mereka yang masih remaja, Dimas Seto dan Dhini Aminarti awalnya mengejar target hanya untuk menghasilkan uang dan mengambil syuting striping sebanyak mungkin demi memuaskan diri dan isi perut.
“ Meskipun kita juga tahu, perut kita ini seberapa besar untuk masukin makanan. Tetapi hawa nafsu manusia tidak pernah puas”, ujar Dimas Seto.
Setelah mereka berdua memutuskan menikah di tahun 12 Desember 2009, ada beberapa kejadian sebagai pengingat dari Allah SWT, sehingga ke-trigger dan berbalik ke arah yang lebih baik, berikut kisah inspiratif keduanya.
- Kematian Sahabat
Dimas memiliki beberapa sahabat dekat dari berbagai profesi diantaranya managernya, teman nongkrong, teman olahraga.
Mengejutkan teman dimas ini meninggal dalam waktu berdekatan dalam satu tahun terdapat tiga orang padahal kondisinya sehat walafiat.
“Kalau dulu masih muda, ayuk ngaji, ah nanti saja! santai aja puas - puasin dulu. Simpelnya pasti ngomong seperti itu. Karena kita berpikir umur kita masih panjang. Masi muda, umur 20 tahun yang mati masih urusan besok. Waktunya senang - senang,” tambah Dimas.
Kenyataan teman - teman Dimas meninggal rata - rata di bawah umur 40 tahun.
Salah satu yang paling mengena, mendiang sahabat dimas berkelakar, berikutnya siapa lagi yang dijemput Allah SWT. Dimas menjawab candaan temannya, bahwa umur bukan di tangan manusia.
Setelah pembicaraan tersebut, Mendiang sahabat Dimas memutuskan merubah hidupnya, mulai shalat tepat waktu dan mendekatkan diri pada kegiatan agama.
Selang tiga bulan, Dimas Seto mendapat telepon dari istrinya bahwa sahabatnya ini meninggal karena serangan jantung.
Rangkuman proses kematian sahabat - sahabat Dimas yang akhirnya menjadi bahan renungan membuat perubahan ke arah lebih baik. Pengingat terdekat adalah kematian.
- Kisah Cinta Dimas Seto dan Dhini Aminarti
Ketertarikan Dhini Aminarti pada Dimas berawal tidak pernah menemukan pemain muda atau lawan main di sela syuting meluangkan waktu untuk shalat.
