Meskipun, munculnya ustadzah sebagai pendakwah adalah hal yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Ustadz Firanda Andirja memberikan pandangan bahwa pada topik-topik tertentu seorang ustadzah baiknya hanya menyampaikan kepada jamaah perempuan.
Selain untuk membuat sang ustadzah nyaman, juga menghindari penceramah aman dari respon jamaah laki-laki yang kurang baik.
Dapat dilihat, pada salah satu ceramah Ning Umi Laila yang membahas cara bersuci saat mandi junub pada kaum laki-laki sehingga mengundang cuitan dari banyak jamaah lelaki.
Baca Juga: Pesan Abu Ubaidah Untuk PM Israel, Benjamin Netanyahu, ‘Virus Kebencian Ini Diperburuk Olehmu’
Fenomena tersebut dinilai kurang pantas, karena masih banyak ustadz yang bisa menyampaikan cara bersuci untuk kaum lelaki.
Ustadz Firanda Andirja juga menyampaikan bahwa pada zaman sepeninggal Nabi, istri-istri Nabi tidak pernah tampil di depan publik untuk berdakwah.
Melainkan, para sahabat akan mendatangi dan mengajukan pertanyaan kepada Aisyah R.A. lantas istri Nabi tersebut akan menjawab para sahabat. ***