khazanah

Dua Alasan Diharamkannya Darah dan Dilarang Keras Untuk Dikonsumsi. Simak Penjelasannya Berikut Ini

Jumat, 10 Mei 2024 | 07:16 WIB
Dua Alasan Diharamkannya Darah (GENMUSLIM.id/dok: instagram/@linctraveller)

GENMUSLIM.id - Sebagian Masyarakat kita mungkin pernah mendengar seseorang mengonsumsi darah sebagai pangan tambahan lauk-pauk? Jika ya berarti anda tidak salah, produk olahan berasal dari darah banyak sekali kita temukan. 

Sebut saja marus, dideh, saren dan sebagainya. Di beberapa negara lain olahan darah seperti Dinuguan dari Filipina atau Tiet Canh dari Vietnam.

Beberapa orang mungkin mengonsumsinya untuk makanan sehari-hari. Namun Sebagian juga tidak menyukai makanan seperti ini. 

Lalu bagaimana Islam memandang darah untuk kebutuhan konsumsi manusia?

Islam merupakan agama yang memiliki aturan berkenaan dengan makanan. 

Baca Juga: Hati-Hati! 5 Produk Olahan Babi Ini Banyak Beredar Luas, Sebagian Besar Digunakan Sebagai Bahan Makanan

Didalam Alquran sendiri, ada beberapa makanan yang haram untuk dikonsumsi seperti daging babi,bangkai, bintang yang tidak disembelih atas nama Allah SWT termasuk darah. 

Diharamkannya darah ini dipertegas melalui firmanNya:

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (Al-An’am:145).

Ada beberapa alasan darah haram dikonsumsi.

Pertama, Dari sisi ilmiah/sains menyebutkan darah membawa banyak toksik (racun), kotoran maupun senyawa-senyawa berbahaya. 

Baca Juga: Apa Makanan untuk Jin? Ustadz Faizar Jelaskan Syariat Islam yang Berlaku di Dimensi Manusia dan Jin 

Karena darah pada dasarnya merupakan pengangkut sisa makanan dalam sel-sel tubuh berupa racun maupun kotoran dan sebagainya.

Dr Muhammad Nazar Daker seorang ilmuwan mengatakan darah juga merupakan medium terbaik untuk perkembangbiakan bakteri atau mikroba. 

Halaman:

Tags

Terkini