GENMUSLIM.id - Banyak hal yang membuat kita gembira menyambut Idul Fitri. Tapi bagi anak-anak tentu lebih banyak lagi alasannya.
Di antaranya adalah tradisi masyarakat kita yang biasa memberikan uang jajan tambahan pada hari Idul Fitri yang kita sebut dengan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk anak-anak.
Dikutip dari postingan Instagram ustad hepiandibastoni oleh GENMUSLIM.id pada Selasa, 16 April 2024 bahwa bagi anak-anak, tentu saja ini hal yang dinantikan.
Namun apakah kebiasaan ini akan selalu berdampak positif bagi mereka, terutama dari sisi pembentukan karakter anak-anak?
Membiasakan anak-anak untuk selalu berharap bahkan ada yang minta THR di hari Lebaran, bisa saja membentuk mental pengemis bagi diri mereka.
Di sisi lain, bisa jadi beban bagi sebagian orang tua yang berkekurangan secara ekonomi. Terlepas dari itu semua, ada fenomena lain yang terjadi saat anak-anak itu diberikan uang THR oleh bibi, tante atau keluarga lainnya.
Mungkin karena khawatir anak-anak tidak mampu mengelola keuangan, maka banyak orang tua yang meminta agar uang tersebut dititipkan kepada mereka.
"Sini Mama simpan uangnya!" Ini kalimat yang dihafal betul oleh anak-anak saat mereka mulai sadar dan betapa akhirnya uang itu banyak yang tidak kembali lagi kepada mereka.
Maka munculah istilah “INVESTASI BODONG” untuk menyebut dana anak-anak yang disimpan para orang tua itu.
Belakangan orang tua sepertinya mulai ada yang merasa bersalah, lalu membiarkan anak-anak itu memegang uangnya sendiri.
Anak-anak juga mulai banyak yang 'pintar' dan tak mau lagi menitipkan uangnya kepada orang tua. Lalu bagaimana Islam menyikapinya?
Secara prinsip, Rasulullah sudah memberikan kaidah dalam haditsnya: