GENMUSLIM.id - Lailatul qadar itu bagaikan tamu agung, ia tidak akan berkunjung ke suatu rumah atau orang, kalau dia tidak yakin dia akan disambut dengan baik.
Hal itu diatas disampaikan oleh Quraish Shihab untuk menggambarkan lailatul qadar dalam YouTube Najwa Shihab.
“Orang yang akan dikunjungi adalah orang yang siap untuk dikunjungi”, lanjutnya.
Namun, menurutnya persiapan itu selama ini kadang terlambat, kita baru lailatul qadar malam 27 Ramadhan.
Demikian juga dalam acara bertajuk Shihab dan Shihab itu, ayahanda Najwa Shihab tersebut menegaskan bahwa persiapan menggapai anugerah lailatul qadar itu dapat dipersiapkan pada bulan sebelumnya.
“Bulan rajab menanam, sya’ban menyiram, bulan Ramadhan bulan panen,” ungkapnya
Senada dengan Quraish Shihab, KH. Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha juga menyampaikan,
“Dimana-dimana yang namanya mencari itu harus ada persiapan, Terkadang kita tidak ada persiapan, tapi merasa mencari. Kalau tidak ada persiapan, penunggu namanya bukan pencari.”
Ia pun mengungkapkan sebuah kisah tentang Imam Syafi'i yang ditanyai kenapa tayamum di padang sahara harus mencari air dulu padahal sudah jelas-jelas nggak ada air.
Imam Syafi'i saat itu menjawab, seseorang yang tidak pernah mencari tidak bisa dikatakan tidak menemukan.
"Sama, di mana-mana mencari itu ada ikhtiar,"