"Istirahat kerja kita bisa pergi ke kantin sesukanya, tanpa perlu sembunyi-sembunyi karena merasa sungkan dengan teman-teman yang sedang puasa."
"kita bisa menikmati istirahat siang dengan tenang tanpa perlu direpotkan oleh rasa haus dan lapar. Sore hari kita bisa pulang dari kantor dengan santai tanpa perlu repot-repot mengejar waktu buka."
"Sampai di rumah kita bisa langsung istirahat badan dan langsung tidur tanpa harus khawatir kehilangan waktu tarawih."
"Bayangkan jika Ramadan tiba-tiba dibatalkan bagaimana rasa yang muncul pada jiwa kita? Apakah kita merasa kehilangan ataukah malah merasa bahagia?
"Maka Jawablah dengan hati nurani kita masing-masing!"
"Tentu sangat bertolak belakang dengan yang terjadi di masa Rasulullah."
"Generasi pertama umat ini begitu menantikan hadirnya Ramadan bahkan menjelang detik-detik terakhirnya bulan Sya'ban Rasulullah mengumpulkan para sahabat di suatu tempat tidak diberitahukan sebelumnya apa alasan Rasulullah mengumpulkan mereka."
"Sehingga wajar jika para sahabat pun bertanya-tanya ada apa gerangan Rasulullah mengumpulkan kita di sini. Sang Rasul pun naik ke mimbar suaranya yang penuh wibawa membuat semua sahabat menatap lekat dan mendengarkan seksama berita penting."
"Apa yang hendak disampaikan oleh Rasul hingga mengumpulkan semua sahabatnya?"
"Wahai manusia bulan yang mulia dan penuh berkah akan datang menaungi kalian. Suatu bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada 1000 bulan-bulan, yang Allah menetapkan puasa di dalamnya dan Qiyyamullail sebagai kesunahan."
"Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah dengan satu perbuatan baik di dalamnya dia bagaikan melakukan suatu kewajiban di bulan yang lain."
"Barang siapa mengerjakan suatu kewajiban pada bulan ini maka sama dengan orang yang melakukan 70 kewajiban di bulan yang lain."