"Kata Jibril, Ramadan Tahun ini Dibatalkan", Simak Maknanya dalam Buku Karya Ahmad Rifai Rifan Berikut!

Photo Author
- Selasa, 26 Maret 2024 | 17:52 WIB
Kata Jibril, Ramdan tahun ini dibatalkan dalam buku Ramadan, Maaf Kami Masih Sibuk   (((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Latifa Khairani/ Dokumentasi Pribadi)) )
Kata Jibril, Ramdan tahun ini dibatalkan dalam buku Ramadan, Maaf Kami Masih Sibuk (((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Latifa Khairani/ Dokumentasi Pribadi)) )

GENMUSLIM.id - Kata Jibril, Ramadan tahun ini dibatalkan. Terdengar aneh, bukan? Apa benar Malaikat Jibril pernah berkata seperti ini? 

Bagaimana jika memang bulan Ramadan itu ada, tapi tidak dilaksanakan puasa? 

Ahmad Rifai Rifan menuliskan tentang ini di buku 'Ramadan, maaf Kami Masih Sibuk.' Dalam bukunya, menuliskan tentang beberapa renungan di bulan Ramadan. 

"Wahai manusia, aku adalah malaikat Jibril yang turun untuk menyampaikan pesan kepada kalian bahwa Ramadan tahun ini dibatalkan." 

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Berikut Deretan Jadwal Libur Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024

"Ramadan tahun ini kalian bebas dari kewajiban puasa, kalian bebas dari salat Sunnah Tarawih, tidak ada malam Qadar, tidak ada ritual Nuzulul Quran," 

"Tidak ada tadarus Ramadan, tidak ada Idul Fitri, kalian bisa beraktivitas sebagaimana bulan-bulan lainnya." 

Tulis Ahmad Rifai Rifan. Ini adalah renungan untuk kita. Jika hal ini benar-benar terjadi, tentu kita tidak memiliki bulan yang penuh ampunan. 

"Bayangkan jika yang mengatakan itu benar-benar malaikat Jibril, kira-kira apa reaksi kita? 

Baca Juga: Tersisa 10! Inilah Para Hafiz Hafizah Cilik yang Masih Bertahan di Panggung Hafiz Indonesia 2024

"Bayangkan jika mulai tahun ini tidak ada lagi bulan yang namanya Ramadan, kita bebas makan dan minum pada siang hari tanpa harus dibebani oleh kewajiban melaksanakan puasa yang seringkali memberatkan." 

Bagaimana bebasnya kita hidup, ketika bulan Ramadan dengan bulan lainnya sama saja? 

Tentu tumpukan dosa kita semakin banyak. Hati semakin hitam dengan dosa-dosa yang terpendam.

"Kita bebas menyelesaikan tugas-tugas kantor tanpa perlu mengirit energi. Jika saat puasa kita tidak berani ngegosip karena merasa sayang puasa tidak diterima, maka kini bisa membicarakan orang lain tanpa ketakutan puasa kita akan tertolak." 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arum Reda Prahesti

Sumber: Buku 'Ramadan, Maaf Kami Masih Sibuk'

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X