GENMUSLIM.id - Bulan suci Ramadhan 2024 disambut meriah oleh seluruh masyarakat muslim di seluruh dunia, salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa selama 30 hari.
Umat Islam yang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 2024 tidak hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum tapi juga senantiasa mengendalikan dirinya dari segala dosa yang dilakukan anggota tubuhnya.
Amalan puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadhan 2024 mempunyai tingkatan atau level sebagaimana dijelaskan ustadz Muhammad Nuzul Dzikri yang dikutip GENMUSLIM dari Instagram @muhammadnuzuldzikri.
Sebagaimana dijelaskan Al Imam Ibnu Qudamah dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin bahwa orang yang berpuasa, khususnya puasa Ramadhan terbagi menjadi 3 golongan, yaitu:
Baca Juga: Para Orang Tua Wajib Baca! Ini 5 Ide Cocok Mengisi Kegiatan Selama Bulan Ramadhan Bersama Anak Anak
- Level pertama, puasa orang-orang awam
Ini merupakan tingkatan paling bawah, dimana seseorang melaksanakan puasa hanya sebatas menahan diri dari makan, minum dan berhubungan.
Puasa pada level ini ada kemungkinan tidak diterima, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Bukhari Muslim yakni “Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta atau perbuatan-perbuatan dusta maka Allah SWT tidak butuh akan puasanya pada saat dia meninggalkan makanannya dan dia meninggalkan minumannya, Allah SWT tidak butuh.”
Seseorang yang puasa di level ini tetap berbohong, tetap membicarakan orang lain dan tetap tidak menjaga pandangan sehingga pahalanya menjadi tidak ada.
- Level puasa yang kedua, puasa orang-orang khusus
Di level ini seseorang masuk Ramadhan selain menahan makan dan minum juga berusaha menjaga padanngan, lisan, tangan, kaki dan pendengaran, mereka dan seluruh anggota badan dari dosa.
- Level puasa yang paling tinggi, yakni puncaknya berpuasa
Ditingkatan ini seseorang sudah mempuasakan diri mereka dari ambisi-ambisi yang rendah dari pemikiran-pemikiran yang menjauhkan dia dari Allah dan puasa yang mencegah seseorang dari sesembahan-sesembahan selain Allah SWT.
Pada level tertinggi ini mereka tidak lagi sekedar berbicara tentang kapan waktu sahur, sehari baca Al-Quran berapa juz, berbicara tentang sunnahnya buka makan kurma, baca doa sebelum buka dan tarawih.
Sebab hal-hal tersebut sudah pasti dilakukan, dan pada hari-hari tertentu ia akan terus mengevaluasi diri dalam keikhlasan dan tawakalnya pada Allah SWT.
Pada level ini, hal-hal yang khusus sudah tercover apalagi yang umum, sebagaimana konsep agama Islam, iman dan ihsan.