GENMUSLIM.id - Bulan suci Ramadhan menjadi momen bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa wajib. Namun, meskipun bagi anak-anak yang belum wajib hukumnya belajar berpuasa karena belum masuk usia baligh, orangtua tetap harus melatih anak berpuasa sejak dini.
Umumnya, melatih anak berpuasa dimulai sejak usia 6-7 tahun ketika anak sudah memasuki dunia sosial di luar rumah.
Menurut parenting Ali bin Abi Thalib, usia ini juga penting untuk orangtua mulai mengajarkan dan meletakkan tanggungjawab dalam diri anak-anak termasuk melatih anak berpuasa.
Sayangnya, melatih anak berpuasa bukanlah hal mudah, karena anak biasa mencontoh teladan dari orangtuanya setiap hari.
Tidak hanya itu, orangtua juga perlu menerapkan aturan agar anak bersemangat saat mereka menjalani latihan puasa.
Berikut 7 hal penting yang harus diterapkan oleh orangtua agar anak bersemangat saat menjalani latihan puasa:
- Siapkan lingkungan puasa yang baik
Bila kebetulan Bunda “berhalangan” hendaknya hal itu disembunyikan karena kepolosan anak bisa dengan spontan mengatakan, “Ibu menyuruh puasa, tapi ibu sendiri tidak puasa!”, namun Bunda juga bisa meminta bantuan Ayah untuk saling bekerjasama.
- Menjaga lingkungan
Salah satunya janganlah menyediakan makanan yang mengandung selera di siang hari, buka puasa berjamaah pun dapat mendorong motivasi anak-anak untuk berpuasa.
Misalnya, karena tidak berpuasa anak akan malu bergabung untuk makan bersama saat buka puasa.
- Jangan dipaksa
Biarkan anak menentukan sendiri batas waktu puasanya, apakah dua jam, tiga jam, atau bahkan kurang dari itu.
Di hari-hari berikutnya sambil melihat perkembangan, perlahan-lahan ia bisa diajak untuk meningkatkan waktu berpuasa. Misalnya menambah durasi waktu 10, 15 menit atau satu jam.
- Ajak anak untuk menghabiskan waktu berpuasa dengan membaca Al-Qur’an bersama
Selain membantu mengalihkan perhatian bahwa ia sedang berpuasa, juga dapat menumbuhkan ikatan emosional ibu-anak.