khazanah

Pesan untuk Para Caleg: Meski Gagal Jangan Sampai Bunuh Diri, Islam Sudah Jelaskan Deritanya

Selasa, 13 Februari 2024 | 13:26 WIB
Ilustrasi caleg bunuh diri dengan gantung diri (Genmuslim.id/Dok desakarangsari)

Ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an yang menyatakan:

وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ 

Artinya, “Maka boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216).    

 Baca Juga: Parenting 101: Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia 0 sampai 5 Tahun, Cek Berkala Supaya Tak Alami Keterlambatan

Terkait dengan hal ini, Syekh Ibnu Ajibah menggambarkan manusia seperti anak kecil yang polos dan belum memahami sepenuhnya dunia di sekitarnya. 

Anak tersebut mungkin menangis karena ingin memakan permen, namun orang tua yang bijaksana menolak memberikannya karena mereka menyadari bahwa permen tidak baik untuk kesehatannya.

فَكُلَّمَا بَطَشَ الصَّبِي لِذَلِكَ الطَّعَامِ رَدَّهُ أَبُوْهُ فَالصَّبِي يَبْكِيْ عَلَيْهِ لِعَدَمِ عِلْمِهِ وَأَبُوْهُ يَرُدُّهُ بِالْقَهْرِ لِوُجُوْدِ عِلْمِهِ 

Artinya, “Maka ketika si anak mengambil makanan (yang di dalamnya terdapat racun), sang ayah menolaknya, anaknya menangis karena tidak tahu (di dalamnya terdapat racun), sedangkan ayahnya menolaknya dengan paksa karena ia tahu ada apa di dalamnya.” (Ibnu Ajibah, Iqadul Himam Syarah Matnul Hikam, [2000], halaman 100).  

Itulah gambaran hubungan manusia dengan Allah dalam konsep "pemberian". 

Mungkin saja dalam apa yang diinginkan manusia, terdapat bahaya yang tidak terlihat. 

Baca Juga: 28 Hari Lagi Menyambut Bulan Ramadhan, Inilah Kesederhanaan Umat Muslim Di Toronto Menyambut Ramadhan

Oleh karena itu, Allah menahan pemberian tersebut untuk melindungi manusia dari bahaya yang tidak disadarinya.

Hal yang sama berlaku bagi para caleg, jika harapan untuk menduduki jabatan di DPR, DPRD, atau DPD tidak terpenuhi, mungkin itu bukan kegagalan, melainkan melindungi mereka dari konsekuensi negatif yang tidak terlihat. 

Kegagalan seharusnya menjadi motivasi untuk lebih bersemangat dalam berkontribusi bagi bangsa dan negara. 

Wallahu a'lam.***

Halaman:

Tags

Terkini