khazanah

Mayoritas Kita dan Puasa Ganti: Karena Ramadhan Sebentar Lagi, Pssst Sini Intip Bagaimana Niatnya!

Senin, 15 Januari 2024 | 10:30 WIB
Ayo ganti puasa Ramadhan untuk sambut Ramadhan tanpa sisa puasa bolong ((GENMUSLIM.id:/dok: Pinterest))

GENMUSLIM.id - Puasa Ramadhan sudah bisa dihitung mundur, karenanya bagi kita yang memiliki hutang puasa tahun lalu, terutama wanita yang mengalami haid di Ramadhan lalu, wajib melakukan puasa ganti sebelum memasuki Ramadhan tahun ini.

Dalam menyambut Ramadhan, kita disuguhkan dua bulan haram, di mana di bulan-bulan ini segala amal lebih berarti dari bulan lain, yaitu Rajab dan Sya’ban, puasa ganti juga akan sangat baik jika dilakukan di kedua bulan ini.

Golongan yang wajib melakukan puasa ganti adalah wanita haid, nifas, orang sakit, dan tinggal karena udzur seperti sedang melakukan safar di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Inilah Doa yang Harus dibaca agar Murid Cepat Paham, Mari Simak Selengkapnya Sobat Gen Muslim!

 وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari berpuasa), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah karena telah memberi petunjuk kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Sebagaimana yang kita ketahui di bulan Rajab ada peristiwa Isra’ Mi’raj dan di dalam bulan Sya’ban banyak yang mempercayai keagungan malam nisyfu sya’ban, maka di bulan-bulan ini sangat baik jika melakukan puasa ganti.

Baca Juga: Abah Guru Sekumpul: Intan Permata dari Martapura, Rekomendasi Buku Parenting Islami untuk Abah Umi, Simak Sinopsisnya!

Mengenai niat puasa, terdapat beberapa perbedaan mengenai tata cara berniat. Ada yang berpendapat bahwa harus dilafazkan, ada pula yang berpendapat bahwa cukup meniatkan dengan tekad “saya ingin berpuasa ganti esok karena Allah”.

Ulama berbeda pendapat mengenai harus dan tidak harus suatu niat dilafazkan dengan bacaan khusus, namun hal ini bukan perdebatan krusial.

Sejatinya, dua-duanya boleh dilakukan tergantung pada hal yang lebih kita yakini. Misalnya, lebih yakin untuk melafazkan, ya tidak masalah. Jika kesulitan untuk menghafal niat, maka tekad saja sudah cukup untuk menjadi niat.

Baca Juga: Jangan Pernah Menceritakan Mimpi Buruk Kepada Siapapun! Bacalah Doa Ini Ketika Mimpi Buruk Terjadi, Simak Penjelasannya Disini Menurut Rasulullah

Karena secara istilah syar’i, niat diartikan sebagai tekad untuk melakukan amal ibadah ikhlas karena Allah, dan itu berada di dalam sanubari atau hati.

Namun bagi teman-teman yang ingin mengganti puasa dan lebih yakin dengan pelafadzan niat, maka dapat membaca:

Halaman:

Tags

Terkini