GENMUSLIM.id - Dalam rangka memperingati hari santri nasional, dikutip dari web resmi kemenag.go.id, Sabtu, 21 Oktober 2023 terdapat pembacaan semiliar salawat Nariyah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur.
Pembacaan salawat Nariyah dipimpin oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Sebelum memulai salawat Nariyah, KH Miftach mengajak para hadirin baik di Masjid Nasional Al Akbar maupun yang mengikuti secara online bersama-sama seluruh Indonesia mendoakan khusus perjuangan rakyat Palestina.
"Dengan pembacaan Salawat Nariyah ini semoga umat Islam Palestina juga diberi kekuatan, kemenangan dan ditunjukkan izzul Islam (kejayaan Islam)," ujarnya.
"Dengan Salawat Nariyah mudahan-mudahan seluruh musykilat yang menggelayut bagi bangsa Indonesia, umat Islam dan warga NU akan dihilangkan. Segala keinginan yang baik mudah-mudahan dikabulkan Allah SWT," ungkap KH Anwar Iskandar.
Baca Juga: Paralel Parenting: Solusi Efektif Bagi Orang tua dalam Mengasuh Anak Bersama Setelah Perceraian
Nah, seperti yang diungkap di atas, ayah dan bunda juga bisa mengajarkan sholawat Nariyah kepada anak.
Dengan mengajarkan dan mengajak anak salawat maka hal itu bisa menumbuhkan rasa cinta anak terhadap Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.
Selain untuk mendoakan umat Palestina sholawat Nariyah juga memiliki segudang keutamaan untuk anak.
Berikut keutamaan membaca salawat Nariyah menurut Imam Al-Qurthubi,
- Melepaskan kedukaan, kebimbangan, dan kesusahan
- Menghilangkan segala bahaya
- Memudahkan rezeki
- Membuka pintu kebajikan
- Setiap katanya dituruti
- Diamankan dari bencana setiap waktu dan dari kelaparan serta kefakiran
- Dicintai semua manusia
- Dikabulkan permintaannya
Baca Juga: Marak Trend Bunuh Diri, Berikut Pola Asuh yang Bisa Orang Tua Terapkan untuk Mengikuti Trend Zaman
Sesuai dengan harapan Gus Yahya pada peringatan hari santri, kemarin malam, "dengan pembacaan satu miliar Salawat Nariyah ini, kita harapkan keberkahan dan kemaslahatan terlimpahkan kepada kita semua, bangsa Indonesia.
أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma sholli sholatan kamilatan wa sallim salaaman taamman 'ala sayyidinaa Muhammadin alladz tanhallu bihil 'uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaaiju wa tunaalu bhir raghaa'ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa 'alaa aalih, wa shahbih fii kullii lanhatin wa nafasin bi 'adadi kulli ma'luumin laka.