GENMUSLIM.id – Apakah Anda pernah mendengar tentang pola pengasuhan yang disebut "paralel parenting"? Meskipun mungkin terdengar asing, kenyataannya, paralel parenting seringkali terkait dengan pola asuhan orang tua yang telah bercerai.
Secara esensial, paralel parenting merupakan salah satu jenis co-parenting namun, paralel parenting cenderung lebih mengutamakan komitmen orang tua untuk menghindari kontak berlebihan satu sama lain, sambil tetap berkomitmen untuk mengasuh anak bersama.
Pada dasarnya, pola asuh paralel parenting ini bertujuan untuk membatasi interaksi antara kedua orang tua yang mungkin masih memiliki konflik yang belum terselesaikan setelah perceraian namun, tujuan utamanya adalah untuk menjaga kebahagiaan anak.
Menerapkan paralel parenting tidak ada salahnya selama dilakukan dengan baik dan selalu dengan kepentingan anak sebagai prioritas.
Untuk berhasil menerapkan paralel parenting, mari kita simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: Butuh Dukungan Kesehatan Mental! Ini Peran Orangtua dalam Mengatasi Trauma Anak - Anak di Palestina
Setelah mengalami perceraian atau perpisahan yang penuh konflik, seringkali sulit bagi orang tua untuk berinteraksi dengan baik satu sama lain, terutama ketika harus mengasuh anak bersama.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak memiliki perkembangan yang lebih baik ketika orang tua yang bercerai tetap berbagi tanggung jawab pengasuhan.
Penting bagi kedua orang tua untuk tetap terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, meskipun mereka tidak dapat berinteraksi satu sama lain secara positif.
Salah satu pendekatan yang efektif dalam hal ini adalah pararel parenting, Menurut WebMD, paralel parenting adalah metode co-parenting di mana orang tua berusaha sebisa mungkin untuk membatasi interaksi satu sama lain, tetapi tetap menjaga hubungan yang baik dengan anak-anak mereka.
Pendekatan ini bisa sangat efektif ketika ibu dan mantan pasangan menghadapi masalah serius setelah perceraian.
Paralel parenting mungkin bisa menjadi solusi sementara yang membantu anak-anak tetap merasa aman dan terhubung dengan kedua orang tua mereka.
Ini adalah langkah pertama menuju kerja sama yang lebih baik dalam mendidik anak di masa depan.