Parenting Ala Rasulullah SAW, Ini Cara mendidik Anak agar Baik Agama dan Akhlaknya! Ayah Bunda Harus Tau!

Rasulullah SAW dalam mendidik putra-putri beliau, senantiasa memperhatikan berbagai hal yang penting.

 

Tak ayal, berkat parenting yang Rasulullah SAW terapkan, putra putri beliau tumbuh sebagai anak-anak yang baik agama dan akhlaknya hingga dewasa. 

 

Bahkan, sejak kecil putri Rasulullah SAW sudah berani membela Ayahnya dalam berdakwah.

 

Sungguh luar biasa pola parenting yang diterapkan Rasulullah SAW sehingga menjadikan keturunannya baik agama dan akhlaknya.

 

Lalu, seperti apa cara mendidik anak yang baik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW? 

 

Dirangkum genmuslim dari berbagai sumber pada Jumat 13 Oktober 2023, inilah 9 cara mendidik anak ala Rasulullah SAW,  Ayah Bunda harus tau! 

 

Perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW memiliki tujuh orang anak, tiga laki-laki dan empat perempuan dan semuanya dari pernikahan beliau bersama Ibunda Khadijah ra.

 

Dari putra-putri beliau tersebut, ketiga putranya meninggal di usia kecil, maka yang tumbuh hingga dewasa ialah keempat putri beliau.

 

 

Putri-putri beliau tersebut  yaitu Zainab, Rukayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah Radhiyallahuanhum.

 

Keempat puteri Rasulullah SAW ini ikut menemani perjalanan dakwah Rasulullah dengan keimanan dan akhlak yang mulia.

 

Kekuatan Iman para puteri Rasulullah SAW dibuktikan dnegan tetap bertahannya mereka dalam Islam walaupun begitu banyak ujian yang melanda umat muslim saat awal-awal masa Islam. 

 

Sebagian ulama berpendapat  bahwa meneladani Rasulullah SAW dalam pola mendidik anak, itu termasuk amalan sunnah. 

 

Rasulullah SAW sendiri tidak mewajibkan umatnya untuk mengikuti parenting yang beliau terapkan. 

 

 Rasulullah SAW bahkan memberikan keleluasaan  kepada umat Islam untuk mengembangkan pola didikan  anak, dengan syarat cara mendidik anak tersebut tidak melanggar syariat Islam.

 

Nah, maka dari itu, inilah cara mendidik anak atau pola parenting yang diterapkan Rasulullah SAW.

 

 

Cara mendidik anak ala Rasulullah SAW yang pertama adalah mendidik anak dengan memperkenalkan agama sejak dini.

 

Penting untuk diperhatikan bahwa, pendidikan agama penting diberikan kepada anak-anak sedini mungkin.  

 

Yang dimaksud sedini mungkin bukan saat anak sudah usia sekolah atau hampir baligh, atau ketika anak sudah mulai berbicara dan bisa membaca, akan tetapi dimulai dari saat anak masih di dalam kandungan. 

 

Berdasarkan penjelasan medis, seorang bayi yang masih berupa janin ialah gumpalan daging yang selain diberi detak jantung namun juga mampu menyerap informasi dari luar. 

 

Maka dari itu, sangat penting bagi ayah bunda untuk memulai pendidikan agama sejak anak masih dalam kandungan.

 

Bagaimana cara yang bisa diterapkan ayah bunda untuk mendidik anak pendidikan agama sejak dini?

 

Untuk mengenalkan si kecil kepada Allah sejak masih dalam kandungan, Ayah Bunda dapat menerapkan pola parenting di bawah ini:

 

Sering mengaji / membaca Al-Qur’an.

Memutarkan rekaman lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

 

Menyaksikan video-video ceramah ustad.

Rajin beribadah, seperti sholat wajib tepat waktu dan konsisten sholat sunnah.

Memperbanyak  dzikir.

 

Barulah setelah si kecil sudah lahir dan dalam usia balita, saat itulah Ayah Bunda  bisa mengajarkan agama secara langsung seperti mengajak mengaji, ajarkan gerakan dan bacaan sholat, dan sebagainya.

 

 

 

Mengajarkan sholat kepada anak  adalah salah satu kewajiban orang tua.

 

Rasulullah SAW mencontohkan orang tua untuk mengajarkan sholat kepada anak-anaknya.

 

Jika orang tua merasa belum cukup ilmunya, maka orang tua dapat meminta bantuan para ulama, ustadz, pengajar atau guru untuk mengajarkan ibadah kepada anak-anaknya.

 

Berdasarkan  hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, anak harus sudah diajarkan sholat di usia 7 tahun dan jika sampai usia 10 tahun menolak untuk sholat, maka orang tua harus tegas. 

 

Rasulullah memperbolehkan orang tua untuk memukul anaknya, yang jika di usia 10 tahun dia meninggalkan solat.

 

Akan tetapi, pukulan yang dimaksud bukan pukulan menyakitkan apalagi hingga babak belur, namun pukulan ringan yang  memberi penegasan pada anak-anak. 

 

Ini menunjukkan bahwa mendidik anak untuk sholat itu sangat penting untuk dilakukan oleh orang tua.

 

 

Bedasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi serta Imam Al-Hakim, Rasulullah SAW menegaskan bahwa  pendidikan yang paling utama dan terbaik dari seorang ayah kepada anak-anaknya adalah tata krama atau akhlak yang baik. 

 

Pendidikan akhlak  sangat berperan pada pembentukan karakter anak dan akan menjadi bekal utama ketika sudah menginjak usia  dewasa. 

 

Menurut orang bijak, orang yang baik akhlaknya meskipun sedikit ilmunya, lebih baik daripada orang yang berilmu tinggi tetapi sombong dan tidak berakhlak mulia.

 

Maka dari itu, pendidikan tata krama untuk anak harus diberikan sedini mungkin. 

 

Bukan saat anak sudah beranjak baligh, namun justru ketika masih balita. 

 

Secara medis, otak balita sedang mengalami perkembangan yang pesat sehingga lebih mudah untuk menyerap berbagai informasi.

 

Maka sejak anak masih balita itulah waktu yang tepat untuk memulai pendidikan karakter pada anak.

 

 

 

Pola parenting ala Rasulullah selanjutnya ialah mengajarkan Tanggungjawab dan amanah. 

 

Seperti yang kita ketahui bahwa Rasulullah adalah seorang yang sangat amanah.

Sampai-sampai masyarakat Arab Quraisy, memberinya gelar Al-Amin.

 

Al  Amin artinya orang yang terpercaya. 

Mengajarkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab dan amanah itu penting dilakukan.

 

Maka, Ayah Bunda harus mengajarkan sikap tanggung jawab dan amanah sejak anak kecil.

 

Cara terbaik untuk mendidik anak tentang tanggung jawab dan amanah adalah dengan cara diberikan contoh praktik langsung oleh orang tua.

 

Seperti contoh dalam kehidupan sehari-hari, beri anak tanggung jawab untuk membereskan mainan yang sudah selesai dimainkan.

 

Selanjutnya, setelah anak memasuki  usia sekolah,ajarkan anak mengenai tanggung jawab mengerjakan tugas-tugas sekolah. 

 

Setelah anak menginjak usia tujuh tahun, ajarkan anak tanggung jawab utama yakni sholat 5 waktu.

 

 

Para Sahabat mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah seorang ayah, dan kakek yang penuh cinta dan kasih sayang.

 

Rasulullah juga tanpa ragu menunjukkan kasih sayangnya kepada anak dan cucunya di hadapan masyarakat.

 

Hal tersebut membuat anak, hingga cucunya merasa dicintai dan disayangi.

 

Orang tua yang memberikan kasih sayang kepada anak tidak hanya ibu semata, akan tetapi seorang ayah juga harus memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.

 

Menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada anak sama dengan mengajarkan anak agar juga mencintai orang tuanya. 

 

Sebab, anak yang kekurangan kasih sayang orang tua biasanya akan memiliki kepribadian yang kurang baik bahkan bisa memiliki kepribadian yang negatif.

 

 

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik bagi umat muslim.

 

Dalam mendidik anak, ayah bunda dapat menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan.

 

Dan Ayah Bunda yang meneladani Rasulullah SAW, akan dijadikan teladan oleh anak-anaknya.

 

Pada kesimpulannya adalah, bahwa semua cara mendidik anak yang telah dijabarkan sebelumnya akan berhasil jika orang tua mencontohkannya langsung kepada anak-anaknya. 

 

Anak-anak akan menjadi baik agam dan akhlaknya jika orang tua juga mencontohkan hal yang sama.

 

Anak adalah pengamat sekaligus peniru yang ulung.

 Jika orang tuanya baik, maka anak juga akan mencontoh, akan tetapi sebaliknya  jika orang tua sering berkata kasar anak pun akan mengikutinya.***