Kemudian Hisyam bin Abdul Malik mengulangi pertanyaannya, “Siapa yang membuatmu datang ke Syam dan kamu meminta dariku?”
Akhirnya Urwah bin Udzainah berkata, “Semoga Allah membalas kebaikanmu dengan kebaikan, wahai Amirul Mukminin. Engkau memang telah mengingatkanku akan sesuatu yang telah aku lupakan. Kau telah menyadarkanku akan sesuatu yang telah aku abaikan.”
Kemudian Urwah bin Udzainah meninggalkan rumah Hisyam.
Setelah Urwah bin Udzainah keluar, Hisyam bin Abdul Malik menyesal telah menyuruh temannya pergi tanpa mempedulikan kesusahannya.
Akhirnya, Hisyam meminta kepada penjaga Baitul Mal untuk membawakan hadiah yang banyak kepada Urwah bin Udzainah.
Mereka membawa hadiah itu dengan menunggang unta yang dikendalikan oleh para penjaga hingga mencapai rumah Urwah bin Udzainah dengan selamat.
Setiap kali mereka sampai di suatu tempat, ada yang berkata kepada mereka, “Urwah bin Udzainah lewat sini dan sudah pergi.” Hal ini berlanjut hingga para penjaga mencapai Madinah.
Setelah sampai di depan rumah Urwah Urwah bin Udzainah, pemimpin pengawal mengetuk pintu rumah Urwah bin Udzainah dan ia membukakan pintu untuknya.
Pemimpin penjaga itu berkata, “Saya adalah utusan mulia Amirul Mu’minin Hisyam bin Abdul Malik.”
Namun Urwah bin Udzainah menolaknya dan berkata, “Apa yang bisa aku lakukan terhadap utusan Amirul Mukminin yang telah menolakku dan memperlakukanku seperti yang kau lihat?
Pemimpin pengawal itu berkata, "Sabar dulu, wahai saudaraku, sesungguhnya Amirul Mukminin hendak memberikan hadiah yang sangat berharga padamu secara sembunyi-sembunyi.
Dia khawatir jika engkau membawanya sendiri, engkau akan dirampok di tengah perjalanan. Beliau membiarkanmu kembali ke Madinah dan mengirimkan hadiah yang sangat berharga dengan mengutus kami."
Urwah bin Udzainah menjawab, "Aku akan menerima hadiah itu, akan tetapi katakan pada Amirul Mukminin, “Sungguh aku (Urwah) telah mengatakan satu bait tapi kadang aku juga melupakan satu bait yang lainnya."