Maulid Nabi Muhammad SAW Segera Tiba, Inilah Ibadah yang bisa Diamalkan di Hari Kelahiran Rasulullah!

GENMUSLIM.id - Hari Kelahiran Nabi Muhammad  SAW, atau lebih dikenal dengan Maulid, diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awwal Bulan Hijriah.

 

Hari Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan hari dimana sebagian dari para muslimin melaksanakan peringatan atas hari kelahiran Rasulullah SAW.

 

Di Indonesia, Maulid Nabi dilaksanakan dengan berbagai kegiatan ibadah.

 

Namun, mengenai hukum pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad, terdapat beberapa pendapat para Ulama.

 

Lalu, sebagaimana dilansir Genmuslim dari berbagai sumber pada Selasa 12 September 2023, inilah penjelasan terkait hukum melaksanakan Maulid Nabi, dan apa saja ibadah yang bisa dilakukan di hari Maulid Nabi.

 

 

Hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah boleh dan termasuk bid’ah hasanah.

 

Bid'ah Hasanah sendiri adalah lawan kata dari istilah bid'ah dhalalah.

 

Bid'ah dhalalah adalah mengada-adakah sesuatu yang buruk, sedangkan bid’ah hasanah adalah mengadakan sesuatu yang baik.

 

Dari segi dalilnya,  tidak ada dalil-dalil yang mengharamkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, bahkan jika diteliti malah terdapat dalil-dalil yang membolehkannya.

 

Bid’ah Hasanah adalah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya namun perbuatan itu memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.

 

 Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW: Implementasi Tingkatkan Iman Dan Takwa Bagi Muslimah, Maksudnya? BACA DISINI!

 

Sedangkan bid’ah dhalalah adalah perbuatan baru dalam agama yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.

 

Kebolehan memperingati Maulid Nabi memiliki argumentasi syar’i yang kuat. 

 

Seperti Rasulullah SAW merayakan kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa setiap hari kelahiran, yaitu setiap hari senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri hari kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.

 

عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْإِثْنَيْنِ فَقَالَ” : فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ .” رواه مسلم

 “Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.”(H.R. Muslim)

 

 

Kita juga dianjurkan untuk bergembira atas hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

 

Sebab beliau adalah seorang yang mulia yang membawa rahmat kepada alam semesta. Allah SWT berfirman:

 

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

 

“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS.Yunus:58)

 

Maka dari itu, di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, para muslimin muslimat harus menjaga agar perayaan maulid Nabi SAW tidak bertentangan dengan syariat.

 

 

Berikut ini amalan yang dapat diamalkan di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW

 

1. Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.

2. Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.

3. Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.

4. Meningkatkan silaturrahim.

5. Membaca sejarah Rasulullah saw. dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau.

6. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah saw. di tengah-tengah kita.

7. Mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan.***