GENMUSLIM.id – Sebagai manusia terkadang kita lebih susah untuk melawan hawa nafsu diri kita sendiri daripada melawan musuh yang nyata dari luar dan hal tersebut sudah diingatkan oleh Rasulullah.
Rasulullah pun berpesan dalam sebuah riwayat mengenai melawan hawa nafsu yang mengisahkan ketika pasukan kaum muslimin pulang dari Perang Uhud.
Rasulullah bersabda, “Kita baru pulang dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar, yaitu jihad melawan hawa nafsu.”
Walaupun banyak pakar ilmu hadits (muhaddits) yang mempertanyakan kesahihan Riwayat tersebut, akan tetapi secara maknawi hadis ini sangatlah sesuai dengan realitas.
Baca Juga: Anda Sedang Jatuh Cinta, Inilah Makna dan Hakikat Cinta Menurut Imam Al-Ghazali? Simak Penjelasannya
Faktanya melawan hawa nafsu memang lebih berat daripada melawan musuh.
Berjihad mengangkat senjata seluruhnya demi kebaikan.
Pertempuran melawan hawa nafsu dan diri sendiri ternyata sangatlah berisiko.
Perang melawan diri sendiri mengisyaratkan perang yang terberat daripada perang melawan musuh islam.
Di dalam Alquran ditekankan kepada kita untuk melawan sesuatu yang datang dari dalam diri yang jauh lebih berat daripada melawan musuh dari luar.
Allah sudah memberi tahu umat muslim akan hal ini dalam Surah An Naas:
“Katakanlah, aku berlindung dengan Rabb manusia, Penguasa manusia, Sembahan manusia, Dari was-was (bisikan setan) yang bersembunyi. Yang membisikan kejahatan ke dalam dada manusia. Yang berasal dari jin dan manusia.” (QS. An-Nas [114]: 1-6).
Di dalam surah ini kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah sebanyak tiga kali.