GENMUSLIM.id- Potret Sejarah Peradaban Islam pada masa Khalifah Usman bin Affan memang sudah muncul indikasi kegoncangan, fitnah, tetapi juga penuh pencapaian yang mengagumkan, teladan dan hikmah pelajaran bagi umat Islam di kemudian hari.
Usman bin Affan seorang sahabat Rasulullah SAW sekaligus khalifah ketiga dalam sejarah peradaban Islam, yang dihormati sekaligus terkenal dengan kelemah lembutannya.
Setelah Umar bin Khattab wafat, sejarah memotret dengan baik jika Usman bin Affan diangkat menjadi khalifah.
Di dalam buku Islam dari Masa ke Masa, Ahmad Amin mengatakan pengangkatan Usman bin Affan sebagai khalifah berawal dari penunjukan enam sahabat oleh Umar bin Khattab, di mana enam sahabat yang ditunjuk secara resmi oleh Umar bin Khattab tersebut melakukan musyawarah mengenai siapa yang layak menggantikan Umar bin Khattab sebagai pemimpin umat Islam.
Setelah musyawarah berjalan sedikit alot, maka keenam sahabat tersebut bersepakat Usman bin Affan ditunjuk sebagai khalifah ketiga.
Khalifah Usman bin Affan memerintah selama 12 tahun, yakni dimulai pada tahun 644 M hingga 655 M.
Pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, ekspansi umat Islam mengalami perkembangan yang luar biasa, di mana wilayah Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristan berhasil direbut.
Pada masa pemerintahannya, Khalifah Usman bin Affan dituduh melakukan nepotisme.
Tuduhan serius yang dilayangkan sahabat mulia ini perlu dikritisi, sebab bagaimana bisa seorang sahabat yang terkenal pemalu dan dijamin masuk surga, melakukan tindakan tercela tersebut?
Di dalam buku Kehidupan Para Khalifah Teladan, Lembar Faktual tentang Lima Negarawan Muslim, Muhammad Khalid menjelaskan, Khalifah Usman bin Affan menjabat selama 12 tahun.
Pada periode pertama sebagai khalifah terbilang lancar, hanya saja ketika seorang gubernur yang bernama Mughirah bin Syubah dipecat oleh Usman bin Affan dan diganti dengan Sa’ad bin Abi Waqash atas wasiat dari Khalifah Umar bin Khattab.
Puncaknya ketika Khalifah Usman bin Affan memecat sebagian pejabat tinggi yang menurutnya kurang baik, untuk mempermudah administrasi maka diangkatlah dari keluarga-keluarga beliau yang kredibel.