Kisah Inspiratif: Julaibib RA, Sahabat Nabi yang Buruk Rupa Tapi Jadi Dambaan Bidadari Surga

GENMUSLIM.id - Dikisahkan ada seorang sahabat Nabi yang buruk rupa tetapi menjadi dambaan para bidadari surga, namanya Julaibib.

 

Julaibib Radhiyallahu Anhu adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang tidak diketahui siapa ayah dan ibunya.

 

Penampilan fisik Julabib yang kerdil, pendek dan tegar membuat orang di sekitarnya jarang mendekatinya.

 

Bahkan pemimpin Bani Aslam, Abu Barzah, meneriaki Julabib, "Jangan biarkan Julabib merindukanmu! Demi Allah, jika dia berani melakukan ini, saya akan melakukan hal yang buruk padanya,” teriaknya.

 

 

Dia tidak punya tempat tinggal, tidur hanya dengan bantal, pasir dan batu.

 

Namun, Rasulullah SAW tetap mencintainya.

 

Suatu ketika Rasulullah SAW mendekati Julaibib, Rasulullah SAW menanyakan mengapa Julaibib tidak menikah.

 

“Siapakah orang yang mau menikahkan putrinya denganku wahai Rasulullah,” kata Julaibib. 

 

Dalam tiga hari berturut-turut, Rasulullah SAW menanyakan pertanyaan yang sama kepada Julabib. 

 

Hingga akhirnya Rasulullah SAW mengajak Julaibib ke rumah seorang sahabat Ansar.

 

 

“Aku ingin meminang putrimu,” kata Rasulullah SAW.

 

Awalnya sahabat Ansar mengira putrinya akan menikah dengan Rasulullah SAW, tentu saja itu sangat membahagiakan bagi mereka. 

 

Disisi lain, Rasulullah SAW mengatakan bahwa pinangan ini bukan untuknya.

 

“Jadi pinangan ini untuk siapa ya Rasulullah?” tanya sahabat ansar.

 

“Tidak denganku, tapi aku telah menjodohkan putrimu dengan Julaibib,” kata Rasulullah SAW. 

 

Begitu mendengar nama Julabib, teman Ansari kaget, ia lalu meminta waktu kepada Rasulullah SAW untuk membahasnya terlebih dahulu.

 

"Wahai Rasulullah. Saya harus meminta pendapat istri saya mengenai hal ini," katanya.

 

 

Terjadi pertengkaran antara ayah dan ibu dari gadis yang akan menikah dengan Julaibib. 

 

Percakapan muncul dari asal-usul Julabib yang tidak diketahui, baik kekayaan maupun pangkat.

 

Gadis itu mendengar pertengkaran orang tuanya, kemudian mereka menceritakan tentang pinangan Rasulullah untuk Julaibib.

 

"Apakah ayah dan ibu menolak doa Rasulullah? Demi Allah, kirimkan aku padanya," kata gadis itu.

 

Ia kemudian membacakan Al-Qur'an Surat al-Ahzab ayat 36, 

 

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

 

"Tidaklah pantas bagi mukmin dan mukminat, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketentuan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata."

 

 

Gadis itu menerima pinangan Julaibib. 

 

Nyatanya, gadis itu tidak melihat 

penampakan calon suaminya, melainkan mengikuti utusan-Nya. 

 

Nabi SAW kemudian mendoakan gadis itu, "Ya Allah, sirami dia dengan kebaikan yang penuh keberkahan. Jangan jadikan hidupnya susah dan bermasalah."

 

Namun, Julabib tidak sempat menikahi gadis tersebut, ia gugur dalam peperangan di jalan Allah.

 

Saat itu Nabi SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berperang di jalan Allah dan Julaibib mendambakan syahid di medan perang. 

 

Ia belum menikah dengan wanita saleh di dunia ini, namun bidadari surga menunggu kehadirannya.

 

Pada saat yang sama, gadis yang ditelantarkan oleh calon suaminya menjadi orang kaya di kalangan Ansar.

 

Hal tersebut tidak lepas dari doa yang pernah dipanjatkan Rasulullah SAW kepada sang gadis. ***