Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam QS Al-Bayyinah ayat 6.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk."
Mereka akan masuk tanpa melalui proses timbang amal lagi. Karena memang dasarnya tidak ada manfaat amal-amal yang telah mereka kerjakan.
Semua amal baik yang dikerjakan oleh orang kafir selama di dunia, baik dalam pandangan Allah SWT.
Misalnya berbakti kepada orang tua, menjenguk orang yang sedang sakit, dan bersedekah. Walau mereka mengerjakan amal yang baik, namun Allah SWT berikan mereka jaminan di dunia.
Seperti Allah SWT berikan mereka jaminan kesehatan, rumah mewah, membuka pintu rezeki di dunia.
Kesimpulannya, orang yang beriman kepada Allah SWT dapat saja melewati neraka untuk penyucian dosa, tetapi mereka akhirnya akan masuk surga jika mereka tetap memiliki iman dan taubat yang tulus.
Namun, orang yang kafir dan syirik akan kekal di neraka selama-lamanya, karena mereka tidak memiliki keimanan kepada Allah.
Pertolongan melalui syafa’at dapat berlaku bagi orang beriman yang memiliki dosa. Sehingga mereka dapat terhindar dari hukuman yang kekal di neraka.
Jadi, tidak semua orang akan melewati neraka dalam pengertian yang sama.
Hanya mereka yang tidak beriman atau tidak bertobat dengan tulus yang akan berada di neraka untuk selama-lamanya. ***